Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

STRESS TEST BI: Bank pemegang surat berharga lebih berisiko

Recommended Posts

BOGOR: Bank Indonesia menemukan bahwa bank-bank yang banyak memegang surat berharga lebih berisiko mengalami penurunan kualitas modal.

 

Deputi Gubernur bidang Pengawasan Perbankan Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengungkapkan penurunan harga aset surat berharga negara (SBN) sebesar 20% dapat menyebabkan penurunan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/ CAR) 1,36%, sedangkan penurunan harga aset SBN 35% dapat menyebabkan penurunan aset 2,38%.

 

"Yang sekarang terjadi itu risiko pasar, gejolak rupiah, suku bunga, dan surat-surat berharga. Penurunan yang agak besar ternyata dialami oleh bank yang memiliki surat berharga," terangnya, 24 Juni 2012.

 

Hasil dari stress test yang dilakukan bank sentral menunjukan penurunan harga aset SBN 20% saja dapat membawa rasio kecukupan modal ke level 16,52%, sedangkan penurunan 35% menjadikan CAR 15,5%. Adapun per April 2012 CAR industri berada di level 17,88%.

 

Sementara itu apabila terjadi penurunan nilai tukar rupiah sampai 35%, stress test menunjukan CAR hanya akan turun menjadi 17,73%, atau terjadi penurunan 0,15%. Bahkan pelemahan hingga 50% hanya akan menurunkan nilai tukar sebesar 0,21% menjadi 17,67%.

 

"Kalau rupiah melemah 50%, artinya nilai tukar sampai sekitar Rp13.000 sekalipun, modal bank sangat aman, karena penurunan hanya 0,2% dari CAR. Karena mereka jaga NOP [net open position/ posisi devisa netto]," jelas Halim.

 

Dia melanjutkan tidak banyak bank yang posisi devisa netto-nya mencapai 20% dari modal bank. Rerata bank swasta menjaga posisi devisa netto di level 10%, bahkan ada beberapa bank yang hanya mencapai 2%--3%. Hanya bank asing yang berani menjaga posisi devisa netto di level 15%. (Bsi)

 

BACA JUGA:

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...