Seskab-BP BUMN Bahas Pemulihan Sumatra, 15 Ribu Rumah Siap Dibangun

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Emiten pertambangan mangan PT SMR Utama Tbk berencana membangun smelter dengan nilai investasi US$8 juta hingga US$10 juta.

 

Direktur dan Sekper SMR Utama Adi Adisaputro mengatakan pembangunan smelter itu menyusul peraturan pemerintah mengenakan bea keluar 20% terhadap ekspor mineral mentah.

 

“Dalam membangun smelter itu kami juga akan mencari dana pinjaman. Target kami akhir tahun ini sudah konstruksi dan operasi pada 2014. Smelter itu berkapasitas 6.000 ton per hari,” jelasnya.

 

Dia menuturkan harga mangan yang sudah diolah lebih mahal tiga hingga empat kali lipat dibandingkan dengan mangan murni.

 

Seperti diketahui, pemerintah mengenakan tarif bea keluar rata-rata 20% terhadap 65 jenis mineral, terdiri dari 21 mineral logam, 10 mineral bukan logam, dan 34 bebatuan.

 

Menteri Keuangan Agus D.W Martowardojo mengatakan 65 jenis mineral itu merupakan bentuk turunan dari 14 mineral yang sebelumnya disebut-sebut terkena peraturan bea keluar.

 

Dia menuturkan keputusan itu diambil karena sebanyak 65 jensi mineral itu memiliki kesamaan bentuk yakni bahan mentah ore atau bijih mentah. (Bsi)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

• JEDA SIANG: IHSG koreksi, aneka industri masih seksi
  
• Operasi Twist The FED benamkan harga emas pekan ini
  
• MARKET OPENING: Koreksi 1,11%, IHSG tertekan di bawah level psikologis
  
• BURSA ASIA: Indeks regional terkoreksi, harga komoditas tekan pasar
  
• PREDIKSI IHSG: Indeks bakal bergerak sideways
  
• HARGA EMAS bergerak pada kisaran US$50/gram
  
• HEADLINE HARI INI: Kondisi Perekonomian jadi Sorotan
  
• HARGA MINYAK: Kian terbenam di bawah level US$90 per barel
  
• BISNIS INDONESIA HARI INI: Eksportir terancam kena sanksi
  
• EURO 2012: PORTUGAL VS REP. CEKO, Ronaldo bawa Seleccao unggul 1-0 menit ke-79
  

 

Sumber