Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PETROKIMIA GRESIK ekspansi program GP3K di Aceh

Recommended Posts

JAKARTA: PT Petrokimia Gresik (persero), produsen pupuk, melakukan ekspansi progam Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), karena program itu juga menguntungkan bagi perseroan.

 

Dirut Petrogres Hidayat Nyakman mengatakan melalui program itu produsen pupuk dapat memberikan pengetahuan kepada petani soal pemupukan yang seimbang. Selama ini, katanya, petani menggunakan pupuk anorganik berlebihan.

 

”Manfaat GP3K bagi kami tentu sebagai tanggung jawab sosial, pemupukan berimbang, dan peningkatan produksi. Dengan penggunaan pupuk yang berimbang, maka penggunaan pupuk akan semakin efisien, sehingga yang dijual secara komersial akan lebih banyak,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.

 

Dia mencontohkan sebelumnya petani menggunakan urea sebanyak 400 kg per ha, tetapi setelah mendapatkan pengetahuan pemupukan berimbang, maka penggunaan urea turun menjadi 200 per ha.

 

Sekretaris perusahaan PKG Ilham Setiabudi mengatakan selain di Jawa, perseroan itu melaksanakan program GP3K di Barito Kuala Kalimantan Selatan seluas 50 ha.

 

Saat ini, katanya, PKG, melakukan ekspansi areal GP3K di NAD yang berlokasi di Desa Bung Pageu Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, dengan memulai tanam perdana pada lahan seluas 10 ha.

 

”Dalam program ini, PKG juga menjadi fasilitator untuk melakukan kawalan teknologi dengan menganjurkan dosis pemupukan pola 5:3:2, yaitu 500 kg petroganik, 300 kg phonska 200 kg urea, untuk setiap hektare. Pola ini diterapkan karena pemupukan sebelumnya yang dipakai petani setempat kurang tepat dosis dan tepat waktu,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, hari ini.

 

Ilham menuturkan dalam program tersebut di Aceh, PKG menggandeng satu kelompok tani yang beranggotakan 51 orang.

 

Menurutnya, jenis varietas yang akan digunakan yaitu Ciherang dengan sistem pola yarnen (bayar panen) distributor, sehingga petani tidak diberatkan dengan biaya produksi tanam yang cukup besar.

 

Dia memperkirakan program GP3K di Aceh itu akan panen pada September mendatang dengan produktivitas ditargetkan 6-7 ton GKP per ha naik dibandingkan dengan sebelumnya yang maksimal hanya 5 ton per ha. (Faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...