Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ANALIS SAHAM: Indeks membaik semester II dipimpin sektor konsumer

Recommended Posts

JAKARTA: Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI)  yakin performa indeks harga saham gabungan semakin membaik pada semester dua mendatang.

 

Sekretaris Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia, Pardomuan Sihombing, mengatakan dari sisi fundamental domestik, data ekonomi Indonesia tidak banyak berubah. Angka inflasi masih terjaga di level 4,45% dan BI Rate masih berkisar 5,75%.

 

"Indonesia masih menjadi pilihan investor dibandingkan dengan negara berkembang yang lain. Saya pikir target 4.500 di akhir tahun bisa tercapai," katanya, Kamis (21/6).

 

Menurut Pardomuan, BI Rate bahkan bisa turun lagi sekitar 25 bps karena harga crude price oil (CPO) yang menjadi patokan BI Rate masih cenderung rendah. Pemerintah tampaknya juga tidak akan menaikan bahan bakar minyak dalam waktu dekat.

 

Posisi indeks secara year-to-date sudah mencatat angka positif 2,2%. Sementara asing sampai saat ini masih tercatat net buy Rp2 triliun. Namun, tidak betul jika sedang terjadi capital outflow karena jumlah uang keluar, sekitar Rp8 triliun, masih terbilang kecil dibanding total kapitaliasasi pasar yang saat ini tercatat berkisar Rp3.600 triliun.

 

"Investasi asing di Indonesia adalah investasi jangka panjang. Jumlah yang kemarin keluar itu hanya spekulan saja," jelasnya.

 

Analis PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, akhir bulan ini, indeks cenderung bullish. "Kuncinya indeks harus berada di atas pada 3900. Jika tidak, indeks bisa menunjukan tren turun lagi," katanya.

 

Selain itu, maraknya IPO yang akan dilakukan perseroan pada semester dua bisa jadi tanda tren naik pada indeks. Menurut catatan Bisnis, setidaknya ada tujuh perseroan yang akan melakukan IPO semester dua, yaitu PT Kobexindo Tractors, PT Trisula International, PT Global Teleshop, PT MNC Sky Vision, PT Gading Development, PT Asuransi Mitra Maparya, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.

 

Satrio menambahkan peran sektor konsumer untuk mendorong pertumbuhan market akan semakin besar menyusul peran sektor mining yang melemah. "Saya melihat ada pergeseran ide. Selama 7 tahun terakhir, tambang dipercaya sebagai sektor yang mendorong pasar, tapi kini peran itu mulai diambil oleh sektor konsumer," katanya. (faa)

 

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...