Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Dinas Perumahan DKI Jakarta mengeluhkan terbatasnya alokasi APBD untuk pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) khususnya yang tinggal di kawasan kumuh.

 

Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perumahan DKI Jakarta Triyanto mengatakan minimnya anggaran berimbas kepada sulitnya mendapatkan lahan.

 

Saat ini untuk mencari lahan di daerah perkotaan sangatlah sulit. Apabila ada maka harganya akan sangat mahal dan hanya pengembang yang memiliki kekuatan modal besar yang bisa memilikinya.

 

“Untuk dapat lahan ya bisa jadi rebutan. Tapi pengembang kan modalnya besar, sementara kita APBD terbatas,” ujarnya, Rabu (20/6/2012)

 

Saat ini sisa land bank yang dimiliki oleh pemerintah DKI Jakarta tinggal 40,14 hektar yang tersebar di beberapa wilayah.

 

Jumlah tanah ini diperkirakan tidak cukup mengingat laju urbanisasi di Jakarta yang semakin tinggi.

 

“Saat ini kami terus berusaha membebaskan lahan yang masih bisa dibebaskan,” tuturnya.

 

Setiap tahun pemerintah DKI menargetkan pembangunan ruah sebanyak 3.600 unit. Namun berdasarkan kemampuan dinas perumahan maka yang dapat terbangun hanya 1.000 unit. (ra)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

• Palm Oil Surges Most In 19 Months As Dry Weather Boosts Soybean
   
   
  
• Obama Confident Europeans Will Resolve Debt Crisis
   
   
  
• EURO 2012: INI Hasil Akhir Babak Penyisihan Piala Eropa
   
   
  
• JASA MARGA: Bangun Jalan Layang Cimanggis—Senayan
   
   
  
• UEFA Confirms ISRAEL As Host Of U21 Euros In 2013
   
   
  
• POPULARITAS PARTAI DEMOKRAT Merosot, Anas Urbaningrum & Andi Mallarangeng Diminta Mundur 
   
   
  

 

 

 

 

 

Sumber