PENYEDIA PLAFON RUANGAN MODERN TERLENGKAP

[Parno Pemilik Lapak 0]

MAKASSAR---PT Garuda Indonesia (Persero)Tbk akan menambah lima unit armada di titik peralihan utama atau hub Makassar untuk mendukung layanan penerbangan ke kawasan timur Indonesia (KTI) dan mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang Idulfitri.

 

Rosyinah, Vice President Eastern Indonesia Region PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mengatakan lima armada tersebut terdiri dari satu pesawat Airbus 332 berkapasitas 180 tempat duduk, dan empat pesawat jenis CRJ 1000 Next Generation (NG) kapasitas 100 tempat duduk.

 

“Khusus Airbus 332, rencananya akan didatangkan pada dua pekan sebelum Lebaran Idul Fitri. Ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang biasa terjadi saat menjelang lebaran, atau atur mudik lebaran,” ungkapnya, seusai Peluncuran Garuda Online Booking Service dengan Hotel Aryaduta, Rabu (20/6/2012).

 

Armada baru tersebut, paparnya, untuk melayani rute Makassar-Jakarta. Sementara untuk empat armada CRJ 1000 NG, rencananya didatangkan pada Oktober 2012. Dia menyebutkan, rerata load factor  maskapai penerbangan milik BUMN ini mencapai 90% untuk semua rute.

 

Khusus rute Makassar-Surabaya mencapai antara 75% dan 78%, dan Makassar-Singapura 80%. Saat ini frekuensi penerbangan dari Makassar mencapai 21 penerbangan dalam sehari, dengan rute penerbangan terbanyak adalah rute ke Jakarta, yang mencapai delapan kali penerbangan dalam sehari.

 

Secara nasional, ungkap Rosyinah, load factor untuk rute internasional cukup baik, yaitu di atas angka 75%. Pihaknya berharap persentase itu bisa meningkat jadi 85% atau bahkan 95% pada musim-musim tertentu. Pihaknya terus menambah rute-rute penerbangan internasional, yang kini ada sekitar 20 rute penerbangan.

 

Selanjutnya, sebagai hub transportasi penerbangan di KTI, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin kantor wilayah Makassar akan berkembang, dan membawahi 18 cabang antara lain Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara.

 

Guna meningkatkan layanan penerbangan, pihaknya kini juga mengintensifkan pemenuhan rute penerbangan jarak pendek, untuk melayani penerbangan khususnya ke daerah pedalaman.

 

Dia mengungkapkan Garuda bekerja sama dengan Susi Airlines, yang merupakan salah satu maskapai penerbangan yang menggarap pasar penerbangan propeller atau penerbangan perintis.

 

Garuda mengincar pasar pesawat baling-baling (propeller), sebab selama ini pasar penumpang di daerah terpencil khususnya di KTI, nyaris tidak tergarap karena bandara tidak bisa didarati pesawat berbadan besar, padahal segmen pasar Garuda juga sebagian besar berada di kawasan pedalaman.

 

Rosyinah menambahkan, digarapnya rute penerbangan jarak pendek ini bekerja sama dengan Susi Airlines yang baru saja menjadi maskapai penerbangan berjadwal, yang diharapkan dapat semakin menambah pangsa pasar Garuda.

 

Susi Airlines tercatat memiliki 31 pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan, tujuh unit Pilatus PC-6 Porter, tiga unit Piaggio P180 Avanti, dan dua unit helicopter, yang mampu menjangkau daerah pedalaman yang tidak bisa dilayani oleh pesawat-pesawat milik Garuda dengan tipe pesawat berbadan besar. (bas)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

• G-20: Euro Area Vows to Defend Its Currency
   
  
• Obama Confident Europeans Will Resolve Debt Crisis
   
  
• OTORITAS JASA KEUANGAN: Muliaman D.Hadad Terpilih Jadi Ketua 
   
  
• Palm Oil Surges Most In 19 Months As Dry Weather Boosts Soybeans
   
  
• JASA MARGA: Bangun Jalan Layang Cimanggis—Senayan
   
  
• UEFA Confirms ISRAEL As Host Of U21 Euros In 2013
   
  
• POPULARITAS PARTAI DEMOKRAT Merosot, Anas Urbaningrum & Andi Mallarangeng Diminta Mundur 
   
  

 

 

ARTIKEL KABAR24 >>>

 

•  
  
• ASTAGA! SHIA LABEOUF bugil di video musik sigur ros
  
• ITALIA APES, Tanpa Chiellini Hadapi Inggris!
  
• ANDA IKUT TARUHAN? Jangan Lupa Tim Spanyol Masih Favorit
  
• WAH, BEGADANG SELAMA PIALA EROPA Bisa Bikin Badan Gemuk Lohhh
  
• BALOTELLI MEMANG BINTANG, Tapi Dia Harus Belajar Terima Kritikan
  
• Pekerja Outsourcing PLN Ancam Aksi Mogok Nasional
  
• HEBOH KONDOM: Menkes Diolok-Olok Jadi Menkon
  

 

Sumber