Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PASAR PROPERTI Singapura diperkirakan anjlok 10%

Recommended Posts

SINGAPURA: Pasar penjualan properti di Singapura tahun ini diprediksi turun hingga 10% dibandingkan tahun lalu, menyusul diberlakukannya kenaikan pajak atau ASBD hingga 7% untuk pembelian properti pribadi sejak tahun lalu.  

 

Prediksi itu juga menyusul anjloknya penjualan property dari April ke Mei 2012 hingga 32% dibandingkan bulan sebelumnya.  

 

Asisstant honorary treasure Institute of Estate Agents Singapura Subash Chandran Pijay mengatakan tahun ini, pemerintah Singapura tahun ini memang memberlaku kenaikan pajak pembelian properti dari 3% menjadi 10%.  

 

"Akibatnya, penurunan penjualan cukup signifikan. Padahal sejak Januari hingga Maret transaksi penjualan properti tumbuh positif," ujarnya usai kunjungan Real Estate Indonesia ke Singapura hari ini.  

 

Dia mengatakan penurunan juga diakibatkan pusat pertumbuhan pasar konstruksi tidak lagi ada di pusat kota, namun lebih banyak terjadi di pinggiran pusat kota. Misalnya saja, tahun lalu pasar properti ditopang dengan pengembangan kawasan Marina Bay Sands.  

 

Sementara itu, Subash mengatakan untuk pasar asing pembeli konstruksi di Singapura hingga saat ini masih dikuasai oleh Malaysia. Sedangkan kepemilikan Indonesia berada diurutan ketiga setelah China.  

 

Indonesia sendiri, katanya, sempat menjadi pasar pembeli nomor satu properti di Singapura pada dua tahun lalu, namun turun setelah agresifnya ekspansi Malaysia, dan China.  

 

Turunnya kepemilikan properti asing Indonesia di Singapura itu, juga diakui oleh General Manager Far East Organization Tommy William. Dia mengatakan dalam lima bulan terakhir, pasar kepemilikan properti Indonesia di Singapura tercatat hanya 17% saja. Padahal, sebelumnya Indonesia stabil menguasai pasar sebesar 25% pertahunnya.  

 

Saat ini, prosentase kepemilikan properti asing di perusahaan tersebut, yakni sebesar 20%nya dikuasai oleh China, sedangkan Indonesia hanya 17%, dan Malaysia 27%, dan India 12%.  

 

 

Pada periode Januari hingga Mei 2012, dia menjelaskan penjualan properti di Singapura sebanyak 78% warga dibeli oleh warga Singapura, sedangkan sisanya oleh asing. Rincianya, yaitu Malaysia sebesar  27%, China 20%, Indonesia 17%,  dan India 12%.  

 

"Tapi saya perkirakan tahun depan pasarnya mulai naik, mengingat kondisi sektor properti China yang sedang turun," ujarnya hari ini.  (faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...