Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Pertumbuhan ekonomi masih bisa capai 6,3%

Recommended Posts

JAKARTA-- Institute for Developmentof Economics and Finance (Indef) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II/2012 berada pada kisaran 6,1%--6,3%.

 

Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif Indef, menuturkan kecenderungan global menunjukkan ekonomi dunia yang lesu. Meskipun ada optimisme di 2 negara besar, Amerika Serikat dan Jepang.

 

"Melihat kecenderungan di global dan domestik, semester II/2012 pertumbuhan pesimistis 6,1% dan optimistisnya 6,3%," ujarnya dalam diskusi 'Efektivitas Fiskal, Percepatan Infrastruktur, dan Intermediasi Perbankan', Selasa (19/06).

 

Enny memaparkan optimisme global muncul dari membaiknya kondisi ekonomi AS dan Jepang yang pada kuartal I/2012 masing-masing tumbuh 2,1% dan 2,7%, lebih tinggi dari realisasi kuartal sebelumnya. Jumlah pengangguran pun tercatat turun seiring meningkatnya kegiatan manufaktur.

 

"Optimisme ini juga bisa dilihat di semua bursa di dunia yang tumbuh positif, rata-rata tumbuh 10%, kecuali Eropa, China, dan Singapura sedikit turun," ujarnya.

 

Meski demikian, proyeksi Indef ini lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN-P 2012 yang menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi di tingkat 6,5%.

 

"Ini karena di sisi domestik tidak ada stimulus fiskal dan infrastruktur yang bisa menunjang pertumbuhan ekonomi. Padahal, simulasi kami, mustinya bisa di atas 7%, kalau semua bekerja, termasuk pemerintah dan swasta," tegasnya.

 

Menurut Enny, postur APBN sangat timpang dengan ruang fiskal yang ada di level kurang dari 5%. APBN-P 2012, lanjutnya, dibebani oleh belanja rutin, seperti gaji pegawai, belanja barang, dan pembayaran bunga utang.

 

Enny juga menyoroti pertumbuhan belanja barang dalam APBN 2012 yang meningkat 37% dari tahun sebelumnya. Padahal sifat belanja barang dinilai hanya sebagai penunjang birokrat.

 

"Siapapun presidennya kalau kondisinya seperti ini, sangat sulit menstimulus perekonomian. Kalau postur APBN tidak diubah secara signifikan, peran APBN ke ekonomi tidak akan signifikan," tegasnya. (04/arh)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...