Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI butuh anggaran Rp7 triliun

Recommended Posts

JAKARTA: Kemendikbud mengharapkan hingga 2014 anggaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bisa  mencapai Rp7 triliun karena Indonesia masih kekurangan 15.000 PAUD, ungkap Lydia Freyani Hawadi,  Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kemdikbud,

kemarin.

 

"Saat ini, PAUD baru menjangkau 58 % dari seluruh desa di Indonesia. Sebanyak 15 ribu PAUD sampai 2014 bakal terbangun," tambahnya dalam  Forum Wartawan Pendidikan dengan tema "Kebijakan Kemendikbud Dalam Mengelola Bonus Demografi Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia,"

 

Jika anggaran bisa mencapai angka itu maka  pada 2013 akan dibangun 7.500 unit PAUD dan jumlah yang sama akan dibangun pada 2014.

 

Kemendikbud, kata Lydia,  menargetkan pembangunan satu PAUD untuk satu desa. Dengan demikian,  seluruh desa akan terjangkau PAUD pada 2014.

 

Anggaran untuk bidang PAUD, nonformal, dan informal pada 2012 mencapai Rp3,1 triliun.   Untuk tahun depan, pihaknya  meminta alokasi tambahan anggaran dari Rp3,1 triliun menjadi Rp7 triliun. Penambahan anggaran tersebut diharapkan dapat untuk membangun PAUD di seluruh desa.

 

Menyinggung semakin banyak sekolah dasar yang mensyaratkan calon siswanya punya kemampuan calistung, Lydia mengatakan  hal itu sebenarnya dilarang. ’Jenjang PAUD seharusnya tidak membebani anak dengan kemampuan calistung. Siswa baru boleh diajar calistung di SD,’’ ujarnya.

 

Menurut Lydia, metode pendekatan di PAUD, tidak didasarkan pada aspek kognitif, tetapi pada aspek motorik. Karena perkembangan anak usia 0-5 tahun masih terfokus pada aspek motorik, seharusnya metode pembelajarannya lebih menekankan pengembangan

soft skill dengan cara bermain.

 

Lagipula, ujarnya,  masa balita adalah masanya bermain.  Memaksakan anak melakukan sesuatu yang sebenarnya ia belum siap justru akan memberikan pengalaman yang tidak menyenangkan, bahkan akhirnya muncul penolakan.

 

"Banyak orangtua yang memilih PAUD bukan yang berdampak bagus bagi perkembangan buah hatinya, tapi PAUD yang hasilnya dapat membanggakan orangtua. Yang terjadi, anak pun menjadi stres di usia dini," katanya.

 

Lydia menambahkan, karena terlalu fokus untuk diajarkan calistung pada usia yang sangat dini, anak-anak tidak berkembang secara alami sebagaimana mestinya karena di masa yang instan ini anak-anak dipacu untuk belajar dan tidak diberikan kesempatan untuk membangun fondasi yang kuat dan berkembang secara alami.

 

Tuntutan orangtua agar PAUD dapat membuat kemampuan balitanya mantap dalam membaca, menulis dan berhitung (calistung), kerap  karena khawatir anaknya tidak bisa masuk ke SD favorit.

 

Akibatnya  para orangtua pun berlomba-lomba mengajari anaknya calistung, antara lain dengan memilih playgroup atau TK yang menjamin balita mahir calistung sebagai persiapan masuk SD.

 

"Banyak orang tua yang merasa bahwa anak-anak tidak perlu merangkak lama dan memburu-burukan anak untuk berjalan. Atau juga anak tidak perlu distimulasi motorik halusnya seperti menstimulasi keterampilan tangan dan langsung mengajar anak untuk bisa menulis," katanya.

 

Akibatnya, ada anak yang sudah berumur 6 tahun tetapi anak tersebut tidak dapat menulis dengan baik atau tidak dapat menulis dalam jangka waktu yang lama karena tangan cepat letih.

Kemampuan merangkak pada anak sebenarnya juga memberikan stimulasi yang banyak terhadap anak tersebut, seperti menstimulasi konsentrasi, mata, koordinasi dan kekuatan otot tubuh.

Tetapi karena diburu-buru untuk berjalan cepat dengan cara dititah atau menggunakan alat bantu berjalan (walker), anak-anak tersebut kehilangan kesempatan untuk distimulasi secara benar.

 

Menurut Lydia, bermain yang terarah merupakan fondasi yang penting untuk menunjang kesempurnaan dalam kemampuan belajar di kemudian hari.

 

(Faa) (Foto: Bappeda.Brebeskab.go.id)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...