Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KENAIKAN IMPOR Bali berpotensi rugikan produsen lokal

Recommended Posts

DENPASAR—Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Kementrian Perdagangan menilai melonjaknya konsumsi barang impor di Bali sangat berpotensi merugikan produsen dalam negeri jika terbukti barang itu bersaing secara langsung. 

 

Taufik Mappaenre, Wakil Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementrian Perdagangan, mengatakan kenaikan volume impor di Bali pada periode bulanan mengalami lonjakan yang cukup signifikan. 

 

Pada catatan Badan Pusat Stastistik setempat menyatakan Nilai impor Provinsi Bali pada April 2012 mencapai US$12,71 juta. Angka itu meningkat 47,45% jika dibandingkan dengan keadaan April 2011 yang hanya mencapai US$8,62 juta.

 

“Kenaikan tahunan itu sangat berpotensi merugikan produsen dalam negeri jika barang mereka terbukti bersaing secara langsung,” katanya saat mengadakan sosialisasi Tindakan Pengamanan sebagai Pemulihan Kerugian Produsen Dalam Negeri di Denpasar hari ini Kamis (14/6).

 

Pada dugaan tergerusnya potensi produk lokal akibat gempuran barang impor, lanjutnya, perlu diterapkan instrumen safeguards. 

 

Instrumen itu berupa pengamanan yang dapat digunakan memberikan jaminan kepada produsen dari kerugian serius atau ancaman kerugian serius.

 

Safeguards sendiri, lanjutnya, bukan untuk melarang impor barang tetapi mengatur barang dari luar dengan menaikkan biaya masuk. Dengan tingginya biaya masuk tentunya akan membuat negara eksportir menjadi lebih berpikir untuk memasukkan barangya ke Indonesia dalam skala besar.

 

Dia berharap, jika ada pelaku usaha yang menemukan indikasi seperti itu bisa langsung melaporkan ke KPPI. Untuk menindaklanjuti laporan, KPPI akan melakukan beberapa tindakan, di antaranya adalah menaikkan bea masuk dan pembatasan kuota untuk barang impor.

 

Adapun mekanisme pelaporan sistem ini, setiap perusahaan lokal baik yang berskala kecil ataupun besar bisa mengajukan diberlakukannya safeguards. “Nanti tim dari KPPI akan melakukan penelitian untuk penerapan mekanisme perlindungan perdgangan ini.”

 

Sebagai langkah awal, Wakil Ketua Umum bidang Perdagangan Putu Arya Sedhana mengatakan akan mengajak pengusaha untuk terus berkoordinasi mencegak kerugian akibat melonjaknya konsumsi barang impor. “Koordinasi bisa dilakukan melalui kadin ke KPPI atau langsung ke KPPI.”

 

Sementara itu, kenaikan impor juga dialami pada kondisi nasional. Tercatat berdasarkan data BPS nilai impor Indonesia pada April 2012 sebesar US$16,62 miliar atau naik 1,82% dibanding impor Maret 2012 yang besarnya US$16,33 miliar, sedangkan jika dibanding impor April 2011 naik 11,65%. 

 

Impor nonmigas April 2012 sebesar US$12,64 miliar atau naik US$0,32 miliar (2,60%) dibanding Maret 2012 (US$12,32 miliar), sedangkan selama Januari hingga April 2012 mencapai US$47,86 miliar atau naik 15,79% dibanding periode yang sama tahun 2011 (US$41,34 miliar).

 

Impor migas April 2012 sebesar US$3,99 miliar atau turun US$0,02 miliar (0,59%) dibanding Maret 2012 (US$4,01 miliar), sedangkan selama Januari hingga April 2012 mencapai US$14,51 miliar atau naik 17,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (US$12,35 miliar).

 

Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari hingga April 2012 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 3,06%, bahan baku/penolong sebesar 13,21%, dan barang modal sebesar 35,24%. (sut)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

 

 

KATEGORI ARTIKEL LAINNYA:

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...