Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Antisipasi Rentenir, Perbankan Diminta Buka Hingga Pelosok Desa

Recommended Posts

XRA9hiZL5r.jpgIlustrasi. Foto: Okezone

 

 

 

SOLO - Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta kepada kalangan perbankan untuk membuka kantor kas di setiap pedesaan atau pasar tradisional. Langkah tersebut perlu diambil untuk menekan menjamurnya berkembangnya rentenir yang menawarkan kemudahan meminjamkan uang, namun bunga yang diberikan cukup tinggi."Saya mendapatkan keluhan dari warga masyarakat atau pedagang pasar. Mereka meminjam uang Rp100 ribu, terus dipotong dulu Rp10 ribu. Tapi mereka diharuskan membayar pinjaman Rp13 ribu per hari. Ini apa tidak kelewatan," jelas Rudy, panggilan akrabnya, kepada wartawan di sela pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bank Jateng Nusukan, Senin (11/6/2012).

 

Namun, Rudy tidak menutup mata dengan aturan Bank Indonesia (BI) yang begitu ketat dengan pengaturan pembukaan kantor perbankan. Solusinya, kalangan perbankan bisa bekerjasama dengan koperasi-koperasi.

 

Tetapi, Rudi juga meminta agar koperasi-koperasi yang bekerja sama dengan perbankan, jangan memberikan bunga lebih dari enam persen. "Jangan sampai bunganya juga sama dengan yang diberikan rententir," jelasnya.

 

Sementara itu, Kepala Koordinator Bank Jateng Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah, Abunasor, mengatakan. untuk memajukan ekonomi kerakyatan, Bank Jateng sudah memiliki banyak fasilitas dalam penyaluran kredit. Mulai dari kredit usaha rakyat (KUR) maupun kredit UMKM.

 

"Kalau untuk kalangan pedagang, bisa mengakses KUR mikro dengan plafon mencapai Rp20 juta, tanpa agunan tapi bunga mencapai 22 persen per tahun," katanya.

 

Menurutnya, KUR ada dua jenis. Selain KUR mikro, ada juga KUR ritel dengan plafon Rp20 juta hingga Rp500 juta dan bunga hanya 13 persen per tahun. Secara umum, kredit yang sudah disalurkan Bank Jateng per Mei 2012 mencapai Rp3,265 triliun atau sudah melampaui target Rp3,250 triliun.

 

Adapun pada tahun ini kredit dipatok tumbuh 22 persen, dari angka Rp65,9 miliar per 2011 menjadi Rp80,4 miliar untuk 2012. "95 persen penyaluran kredit diserap kalangan UMKM," jelas Abunasor. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...