Outbound Kreatif sebagai Sarana Pengembangan SDM ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia meminta eksportir turut menyuplai valuta asing ke pasar keuangan domestik untuk menjaga pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi ketika pasokan valas terbatas.

 

“[suplai dolar ke pasar keuangan] BI akan terus lakukan sepanjang terjadi likuiditas terbatas. Kita mengharapkan tidak hanya BI, tetapi juga pemilik dolar khususnya eksportir,” kata Hartadi di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis(7/6/2012).

 

Dia optimis pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan ini akan segera membaik, kendati krisis keuangan di Eropa, sebagai sumber masalah, belum juga mereda.

 

“Semua masih melakukan penyesuaian. Kepanikan membuat kita terus hati-hati dan masuk ke pasar menjaga likuiditas,” katanya.

 

artadi menambahkan krisis ekonomi global juga akan terus melemahkan kegiatan ekspor tahun ini. Menurut dia, pemerintah perlu lebih memperhatikan perkembangan ekonomi India yang berpotensi semakin melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi China. Kondisi kedua negara berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui transmisi ekspor.

 

“China sementara ini akan soft landing, tidak akan sampai hard landing. Yang perlu dimonitor justru India karena persoalannya lebih berat dari China,” ungkapnya.

 

Pertumbuhan ekonomi India pada kuartal I tahun ini hanya sebesar 5,3%, lebih rendah dari pertumbuhan kuartal sebelumnya 6,1%.

 

Kondisi ini juga tercatat sebagai pertumbuhan paling lambat dalam 8 tahun terakhir. pelemahan pertumbuhan ekonomi India terjadi akibat melemahnya investasi yang mengganggu nilai tukar rupee dan terhambatnya agenda pembangunan negara.(faa)

 

 

 

 

Sumber