Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HUMANIORA: Mau Cantik? Pakai Ekstrak Biji Bakau

Recommended Posts

BOGOR: Kebutuhan day cream atau krim wajah untuk dipakai di siang hari, nampaknya semakin banyak dicari, terutama oleh kaum hawa. Cuaca ekstrim dan terik matahari yang kadang tak terduga seringkali membuat wajah yang semula putih mulus, tiba-tiba menghitam dengan flek wajah di sana sini.

 

Namun, memilih krim untuk wajah tentu harus ekstra hati-hati. Sebab jika tidak, alih-alih ingin cantik, malah berbuah buruk.

 

Peneliti Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Linawati Hardjito, berhasil menciptakan day cream berbahan dasar alami dan ramah lingkungan, yakni dari ekstrak biji bakau.

 

Siapa sangka, tanaman bakau yang lebih dikenal sebagai penahan abrasi, pemecah gelombang dan penyerap cemaran logam berat ini ternyata juga bisa dijadikan sebagai bahan kosmetik yang aman.

 

 Ya, biji bakau jenis Xylocarpus atau nyireh ini ternyata mengandung tabir surya. Penelitian pun telah dilakukan Dr Linawati sejak tahun 2003 silam di pesisir Kalimantan. Masyarakat setempat, konon telah memanfaatkan biji bakau ini sebagai bedak ketika hendak melaut.

 

Dengan demikian, hasil penelitian Dr Linawati ini semakin menguatkan tradisi yang sudah berlangsung lama di tengah masyarakat ini. Hasil penelitian telah dipatenkan dengan no aplikasi P00200500738.

 

Sementara itu, pemilihan tempat penelitian di pesisir Kalimantan, didasari masih amannya tanaman bakau di sana dari polutan, seperti cemaran logam berat.

 “Biji bakau dari wilayah yang sudah tercemar, tidak bisa digunakan untuk bahan kosmetik, karena tentunya sudah mengandung logam berat.

 

Sebagaimana diketahui, bakau adalah tanaman yang bagus menyerap polutan, dan jika biji bakau dari wilayah seperti ini kita gunakan sebagai bahan kosmetik, dapat dipastikan tidak akan lulus uji BPOM,” kata Dr Linawati yang ditemui di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor, Kamis (7/6).

 

Belum lama ini, Dr Linawati memilih pesisir Pulau Karimun Jawa sebagai tempat observasinya. Tipikal pesisir Karimun Jawa dinilai sama dengan pesisir Kalimantan yang bebas dari polutan.

 

Di Karimun Jawa ini, Dr Linawati tidak sekadar meneliti, namun berbekal SK dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk memberdayakan masyarakat pesisir dalam mengelola potensi sumberdaya alam yang ada. Bersama Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Ocean Fresh, Dr Linawati memberikan pelatihan pemanfaatan biji bakau yang ada di sekitar mereka sehingga menjadi salah satu sumber mata pencaharian.

 

Peserta pelatihan untuk angkatan pertama sebanyak sepuluh orang yang kesemuanya merupakan ibu rumah tangga. Mereka disiapkan untuk bisa mensuplai bubuk biji bakau, yang kemudian wajib dibeli oleh CV Ocean Fresh.

 

Biji-biji bakau sebesar buah kelapa ini kemudian diproduksi secara tradisional, yakni mulai dari menjemur di bawah sinar matahari, ditumbuk di lumpang dengan alu, dan mengayaknya. Meski dilakukan secara manual, Dr Linawati menjamin higienitasnya. Semua peran ini dilakukan oleh kaum ibu. Sementara itu untuk mencari biji bakau, mereka melibatkan para suami.

 

 

“Selama tanaman bakau itu tidak ditebang, mereka tidak akan kehabisan bahan baku. Mengingat hamparan bakau di sana yang cukup luas. Setiap saat dimungkinkan tumbuh bakau-bakau baru dari biji-biji yang jatuh ke lumpur,” kata Dr Linawati.

 

Semua kosmetik produksi Dr Linawati, base-nya adalah semua  biota laut dan pesisir seperti  rumput laut, pandan laut dan ekstrak biji bakau. Untuk  day cream, bahan aktifnya adalah ekstrak biji bakau. Sekadar contoh, untuk day cream ukuran pot 30 gram, dibutuhkan 1,5 gram ekstrak biji bakau. Jumlah ekstrak tersebut diperoleh dari 30 gram bubuk biji bakau.

 

Day cream tersebut bisa diperoleh di antaranya di Serambi Botani seharga Rp 98.000. “Insya Allah tak lama lagi kami akan launching Facial Wash  yang juga dari ekstrak biji bakau,” jelas Dr Linawati.(faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...