Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HUTAN KOTA banyak beralih fungsi, RTH di Malang tinggal 1,8%

Recommended Posts

MALANG: Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur (Walhi Jatim) Simpul Malang mencatat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir hutan kota yang ada di Kota Malang sudah banyak yang beralih fungsi.

 

Koordinator Walhi Jatim Simpul Malang, Purnawan Dwikora Negara, mengatakan ahli fungsi hutan kota yang paling tampak nyata adalah Akademi Penyuluh Pertanian (APP) Malang yang menjadi kawasan perumahan elit dan lapangan olahraga yang menjadi mal.

 

“Dengan kondisi tersebut kami tidak menyangka jika Kota Malang bisa mendapat Piala Adipura dan taman kota terbaik. Lantaran selama 10 tahun terakhir Kota Malang justru mengubah alih fungsi hutan kota,” kata Purnawan di Malang, Kamis (7/6).

 

Selain APP dan lapangan olahraga, Taman Kunir juga telah beralih fungsi menjadi kantor kelurahan. Sehingga perolehan Piala Adipura tersebut, ujarnya, seolah menjadi tamparan terhadap pemerintah yang berjanji melindungi taman kota.

 

“Bahkan jalur hijau yang ada di Jalan Langsep dan Jalan Jakarta juga telah beralih fungsi.”

 

Bahkan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Malang menyusut dan diperkirakan tersisa tinggal 1,8% dari luas Kota Malang 110,6 km. Seharusnya, lanjut dia, sesuai Undang-Undang (UU) No. 26/2007 tentang tata ruang menyebutkan luas areal ruang terbuka setidaknya 30% dari total luas wilayah.

“Yakni meliputi 20% ruang publik dan 10% untuk ruang privat.”

 

Karena itu, Walhi Jatim Simpul Malang, menuntut Pemkot Malang untuk segera merevitalisasi Malang sebagai kota bunga dengan mendirikan taman kota serta mengembalikan Malang sesuai sejarah seperti yang didesain arsitek Belanda dengan berdiri banyak taman Kota.

 

“Selama ini Kota Malang hanya banyak dipenuhi dengan slogan Malang Ijo Royo-Royo dan Malang Kota Bunga saja,” jelasnya.

 

Sebelumnya, Kota Malang berhasil mendapat penghargaan lingkungan  berupa Piala Adipura serta Piala Adiwiyata Mandiri untuk SDN Pandanwangi 1 serta Piala Adiwiyata Nasional untuk SMKN 6 dan SMAN 1 Kota Malang.

 

Dan faktor yang menjadi penilaian terbesar atas prestasi tersebut adalah  keberhasilan Pemkot Malang membangun sumur resapan di taman kota. Sumur resapan tersebut mampu mencuri perhatian tim penilai. Karena sumur resapan berperan penting terhadap cadangan air tanah. Faktor lainnya adalah sukses Kota Malang menerapkan Zona Air  Minum Prima (ZAMP) oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang. Air siap minum ini tersebar di sejumlah perumahan.

 

Selain itu, keberhasilan Pemkot Malang lainnya adalah melakukan penghijauan dan uji emisi udara. Sehingga kualitas udara di Malang dinilai masih bagus. Serta manajemen pengelolaan sampah yang juga menjadi indikator keberhasilan menyusul pendirian sejumlah Bank Sampah yang ada di setiap kelurahan. (faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...