RUPSLB Sepakat BSI (BRIS) Jadi Bank BUMN, Kini Sandang 'Persero'

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Perubahan perhitungan komponen kebutuhan hidup layak oleh Dewan Pengupahan Nasional diperkirakan mampu meningkatkan nilai kebutuhan secara signifikan.

 

Menurut Dirjen Perselisihan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial Kemenakertrans Irianto Simbolon, kenaikan kebutuhan hidup layak nantinya diperkirakan cukup signifikan.

 

"Penambahan komponen KHL ada empat macam dan ada juga penyesuaian di 8 komponen yang sudah ada," katanya pada Kamis, 7 Juni 2012.

 

Dia menyatakan besaran KHL dipergunakan sebagai dasar perhitungan upah minimum, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Kemenakertrans melakukan revisi terhadap komponen perhitungannya karena dinilai idak sesuai dengan kondisi saat ini.

 

Irianto menuturkan saat ini ada kesepakatan di Dewan Pengupahan Nasional tentang penambahan 4 komponen, yaitu deodoran, seterika, ikat pinggang, dan kaos kaki.

 

Selain itu, penyesuaian di 8 komponen adalah tentang kompor yang diubah penghitungannya dari menggunakan minyak tanah menjadi gas. "Pengubahan dari minyak tanah ke gas itu membutuhkan penambahan peralatan, seperti selang gas dan itu juga dihitung," ungka Irianto.

 

Sejak Senin, 4 Juni hingga Kamis, 7 Juni 2012, Dewan Pengupahan Nasional melakukan survei lapangan untuk membandingkan dengan komponen KHL yang baru dengan yang lama sebelum ditetapkan oleh Tripartit Nasional.

 

Sementara itu, Permenakertrans No. 17/2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak mengatur mengenai penentuan nilai KHL.

 

Nilai itu didasarkan pada survei harga terhadap 46 komponen, seperti beras, minyak goreng, sabun mandi, hingga biaya rekreasi. (ra)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

• SURVEI CAPRES: PRABOWO Paling Diinginkan!
  
• 9 Artikel TERPOPULER Bisnis.com
  
• Wall Street CEO Pay Rises 20% As No. 1 Kravis Claims US$30 Million  
  
• PILKADA DKI Mulai Diwarnai Intimidasi
  
• Artikel PILIHAN Bisnis.com
  

 

 

Sumber