Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BURSA NEW YORK: Saham Facebook masih jadi buruan

Recommended Posts

NEW YORK: Tidak ada perusahaan besar Amerika Serikat (AS) yang paling menarik perhatian karena aksi jual cepat selain Facebook Inc. yang harganya diprediksi akan terus anjlok.

 

Sejak penawaran umum perdanannya (IPO) pada 18 Mei lalu, saham berkode FB ini telah kehilangan kapitalisasi pasarnya sebesar US$27 miliar. Total saham FB yang dijual (short interest) mencapai 5,9% dari total volum transaksi (shares outstanding).

 

Berdasarkan data Bloomberg dan Data Explorers, lembaga penelitian di New York, belum ada perusahaan yang masuk di jajaran indeks Standard & Poor’s 500 dengan kapitalisasi pasar minimum US$50 miliar memiliki short interest lebih tinggi dari 3%.

 

Harga saham perusahaan asal California yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$63,8 miliar tapi tidak masuk kedalam indeks S&P 500 itu,  telah anjlok 29% sejak pertama kali diperdagangkan.

 

Penurunan harga saham ini terjadi di tangah kekhawatiran bahwa saham FB telah ditaksir terlalu tinggi saat IPO dan perseroan tengah kesulitan meningkatkan perolehan laba dari 901 juta pemilik akunnya.

 

Dalam debutnya, para pelaksana dan penjamin emisinya (underwriter) saham FB yang dipimpin Morgan Stanley mematok nilai saham Facebook hingga 107 kali dari pendapatan yang dibukukan perseroan selama setahun.

 

Kekhawatiran ini semakin dipertegas oleh hasil jajak pendapat dari Reuters/Ipsos yang menunjukkan penurunan daya tarik media sosial itu, ditandai dengan hanya sedikitnya pengguna Facebook yang benar-benar terpengaruh oleh iklan di dalamnya ketika akan mengambil keputusan berbelanja.

 

Hanya satu dari lima orang yang pernah membeli suatu produk karena iklan yang mereka lihat di Facebook. Bila dibanding 6 bulan yang lalu, 34% pemilik akun mulai meninggalkan Facebook, sedangkan hanya 20% yang masih sering membukanya.

 

“Facebook adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang potensi masa depannya tidak diketahui dan sulit dikatahui. Saham ini kemahalan,” jelas Robert Stimpson, manager keuangan di Oak Associates Ltd.

 

Facebook dan Morgan Stanley menghadapi kritik karena menambah jumlah saham yang dilepas dalam IPO hingga 25% menjadi 421,2 juta saham beberapa hari sebelum penawaran sehingga meningkatkan harganya.

 

“Sangat masuk akal untuk menjual cepat saham ini bila dilihat dari pergerakan harganya dan semua kontroversi yang mewarnai perseroan setiap hari dan apa yang terjadi sebelum IPO,” jelas Jeffrey Sica, presiden dan kepala investasi di Sica Wealth Management LLC.

 

Penjual cepat hanya meminjam saham-saham yang sedang turun dan langsung menjualnya. Mereka mengharapkan laba dari penurunan harga sahamnya dengan melunasi pinjaman tadi dengan harga saham yang lebih murah. (sut)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...