Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PANEN TEBU—Jabar Targetkan Rendemen Tebu 7,9%

Recommended Posts

Produksi Tebu Rakyat Jabar 2009-2011

 

Indikator

 

2009

 

2010

 

2011

 

Luas (ha)

 

11.468

 

11.598

 

10.418,68

 

Tebu (ton

 

753.001,42

 

982.398,65

 

748.061,07

 

Hablur (ton

 

52.936

 

58.15

 

48.998,5

 

Rendemen 

 

7,03%

 

5,92%

 

6,55%

 

Tebu (ton/ha)

 

59,2

 

84,1

 

71,8

 

Hablur (ton/ha)

 

41,17

 

4,9

 

4,70

 

Sumber : Dinas Perkebunan Jawa Barat, 2012.

 

Ket:  Data per Juli (sesuai dengan musim panen)

 

BANDUNG: Pemerintah Jawa Barat menargetkan rendemen tebu giling dari tebu rakyat di Jawa Barat mencapai 7,9% pada tahun ini. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan harapan asosiasi petani tebu sebesar 7%.

 

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Jawa Barat, luas area lahan tebu di Jabar mencapai 10.948,80 hektare dengan produktivitas 75,18 ton per hektare pada tahun ini.

 

Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Jawa Barat Hendy Jatnika mengatakan pihaknya optimistis target tahun ini bisa tercapai  walaupun pertumbuhan rendemen tebu giling pada dua tahun terakhir menurun. Selain itu cuaca pada tahun ini cukup mendukung dalam pertumbuhan tebu ke depannya.

 

“Pada 2010 rendemen tebu giling jatuh, soalnya cuaca sangat tidak mendukung terhadap pertumbuhan tebu. Hal itu juga berdampak pada tahun berikutnya yang menyebabkan banyak petani tebu yang memanen muda,” katanya kepada Bisnis hari ini  Kamis (7/6).

 

Dia menilai permintaan petani tebu terkait dengan rendemen tebu giling harus mencapai 7% merupakan hal yang sangat wajar. Menurutnya rendemen di bawah 7% sangat tidak menguntungkan petani tebu Jabar.

 

Untuk mendukung tercapainya target rendemen, pihaknya telah membenahi teknologi agar volume produksi tebu meningkat dan semakin berkualitas, termasuk merevitalisasi 5 pabrik gula yang ada di Jawa Barat.

 

Target alokasi lahan tebu yang akan ditampung oleh pabrik gula (PG) pada 2012 a.l. PG Sindang Laut (3.057 hektare), PG Karang Suwung (2.953,8 hektare), PG Tersana Baru (2.919,6 hektare), PG Jati Tujuh (1.669 hektare) dan PG Subang (319,2 hektare).

 

Terkait dengan kinerja pabrik gula, dia mengaku masih belum optimal. Menurutnya dari 5 pabrik gula yang ada di Jawa Barat, 3 diantaranya merupakan peninggalan dari zaman kolonial Belanda. Sementara 2 pabrik gula lainnya dibangun pada tahun 70-an.

 

"Kelima pabrik gula itu memang tergolong tua, sehingga biaya perbaikannya cukup tinggi. Selain itu untuk membangun satu pabrik gula baru plus sarana penunjangnya bisa mencapai Rp1,2 triliun," ujarnya.

 

Sementara itu, memasuki musim giling tebu 2012, petani tebu di Jawa Barat meminta kepastian rendemen minimal 7 % untuk meningkatkan produksi gula.

 

Selama ini, petani merasa tidak puas dengan rendemen tahun lalu yang hanya 6,2%-6,8 %, karena ketidakefisienan mesin di beberapa pabrik gula milik BUMN, sehingga produksi gula kurang maksimal. (sut)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...