Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TIFICO anggarkan belanja modal Rp134 miliar

Recommended Posts

JAKARTA: Produsen polyester PT Tifico Fibers Indonesia Tbk menganggarkan belanja modal atau capex (capital expenditure) 2012 senilai US$14,4 juta (sekitar Rp134 miliar).

 

Presiden Direktur Tifico Fibers Anton Wiratama menyebut nilai capex tahun ini sedikit lebih kecil dibandingkan dengan capex tahun lalu sebesar US$14,9 juta.

 

"Untuk 2012 kami menganggarkan capex sebesar US$14,4 juta yang dialokasikan untuk mesin sebesar US$8,2 juta dan infrastruktur sebesar US$6,2 juta," jelasnya saat paparan publik di Jakarta hari ini Rabu 6 Juni 2012.

 

Penurunan belanja modal, lanjutnya, merupakan antisipasi atas proyeksi kinerja Tifico tahun ini. Tahun ini penjualan perseroan diprediksi turun 10,4%, dari US$401,9 juta di akhir 2010 menjadi US$360,1 juta di akhir tahun lalu.

 

Direktur Tifico Fibers Sugito Budiono menyebut muramnya prediksi kinerja perseroan tahun salah satunya disebabkan oleh penurunan harga polyester.

 

“Kinerja tahun lalu extraordinary karena harga jual polyester mencapai US$2,02 per kilogram. Tahun ini harganya jatuh sampai US$1,6 per kilogram,” jelasnya.

 

Emiten berkode saham TFCO tersebut akan mengandalkan kas internal sebagai sumber tunggal pembiayaan capex.

 

Selain pelemahan harga jual, krisis Eropa dituding menjadi penyebab tambahan bakal lesunya penjualan perseroan tahun ini. 

 

"Porsi ekspor kami sekitar 20% dan ada beberapa pelanggan dari Eropa yang mulai menurunkan pesanannya," tuturnya.

 

Penurunan penjualan di pasar Eropa sudah mulai tampak pada 3 bulan pertama tahun ini. Hingga Maret 2012, nilai ekspor ke Eropa mencapai US$1,55 juta, anjlok 223,47% dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu senilai US$5,03 juta.

 

Penurunan penjualan tidak hanya terjadi untuk pasar Eropa, tapi juga penjualan domestik, Amerika dan Oseania. Walhasil, penjualan perseroan di kuartal I tahun 2012 susut 21,34%, dari US$111,81 juta per Maret 2011 menjadi US$99,83 juta di periode yang sama tahun ini.

 

Untuk menyiasati anjloknya penjualan secara signifikan, ujarnya, perseroan berencana mengalihkan penjualan ekspornya dari Eropa ke Asia Tenggara. Sayangnya, Sugito enggan menyebut negara mana saja yang dibidik Tifico.

 

Niatan tersebut mulai berbuah manis di 3 bulan pertama tahun ini. Penjualan Tifico di pasar Asia hingga Maret 2012 mencapai US$17,75 juta, tumbuh signifikan 51,3% dibandingkan dengan penjualan 3 bulan pertama tahun lalu sebesar US$8,64 juta.

 

Selain mengalihkan pasar, perseroan juga berniat memodifikasi mesin-mesin yang sudah terpasang. Mesin yang baru diharapkan bisa menghasilkan produk dengan nilai tambah  yang lebih tinggi. (sut)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...