KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Tren transaksi mobile dan internet banking diprediksi akan membuat pertumbuhan transaksi melalui ATM cenderung lambat bahkan stagnan  pada masa yang akan datang.

 

Head Retail Liabilities, Wealth Management dan e-Channels Permata Bank Bianto Surodjo mengemukakan meski saat ini porsi transaksi antara ketiga e-channel itu relatif seimbang, namun sudah mulai terlihat pergeseran perilaku nasabah menuju ke layanan mobile dan internet banking.

 

“Dalam sebulan ada sekitar 3 juta kali transaksi oleh nasabah Permata sementara untuk mobile banking masih satu juta-an. Namun, kecenderungan transaksi mobile banking ini akan naik sementara ATM lambat atau stagnan,” katanya.

 

Dia memaparkan secara cost of efficiency , layanan mobile dan internet banking lebih efisien dibanding ATM. Namun, pihaknya menampik bahwa perhatian besar kepada kedua layanan itu untuk tujuan efisiensi. Menurutnya, hal ini  sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan nasabah.

 

“Kalau tidak dilakukan dengan baik maka kompetitor akan mengambil porsi yang lebih besar. Sebisa mungkin kami ikuti kebutuhan nasabah agar DPK kami tumbuh,” katanya.

 

Direktur Retail Banking Permata Bank Lauren Sulistiawati menambahkan kecenderungan nasabah melakukan transaksi melalui Permata mobile dan Permata net menunjukkan bahwa terjadi pergeseran perilaku nasabah dalam bertransaksi.

 

Pada tahun ini Permata menargetkan jumlah akun baru tabungan dapat naik sebesar 200.000 – 300.000. (19/arh)

 

BERITA LAINNYA:

 

• Artikel PILIHAN Bisnis.com
  
• 9 Artikel TERPOPULER Bisnis.com
  
• Alamak! Pengusaha Pantau Facebook Dan Twitter Karyawannya
  
• MANDIRI SEKURITAS: Rambah Singapura
  
• BARCELONA Mau Datang Ke Indonesia?
  
• Wall Street CEO Pay Rises 20% As No. 1 Kravis Claims US$30 Million  
  
•  
  

 

 

Sumber