Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

AKSI KORPORASI: Mandarin Regency gelar rights issue Rp200 miliar

Recommended Posts

JAKARTA: PT Hotel Mandarine Regency Tbk berencana menggelar rights issue untuk membiayai pembangunan kondominium seluas 20 hektar di Batam. 

 

 

Direktur Keuangan Hotel Mandarine Ardi Syofyan, menargetkan rights issue terlaksana pada September mendatang. Saat ini, perseroan sedang menunjuk lembaga penunjang dan melakukan audit sebagai syarat sebelum maju ke Bapepam LK.

 

 

Dana dari saham baru, yang diperkirakan mencapai Rp200 miliar itu, akan digunakan untuk akusisi perusahaan properti. Dengan akuisisi ini perseroan berharap dapat mulai membangun kondominium pada akhir tahun.

 

 

Ardi menambahkan, unit usaha baru ini akan menyasar orang-orang Singapura yang sudah jenuh dengan bisnis properti di negaranya. "Singapura-Batam hanya 45 menit, memungkinkan sekali untuk orang Singapura tinggal di Batam. Apalagi pemandangan kondominium langsung menghadap Singapura," katanya.

 

 

Ekspansi yang dilakukan Hotel Mandarine dibuat untuk mengantisipasi persaingan bisnis perhotelan yang semakin ketat, khususnya di Batam. Tipe bisnis perhotelan yang pararel dengan properti membuat perseroan yakin proyek ini dapat berkontribusi besar terhadap raihan pendapatan.

 

 

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan, Rabu 6 Juni 2012, perseroan mencatat pendapatan Rp41,48 miliar pada tahun buku 2011, naik 23,93% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2010. Sedangkan laba bersih yang diperoleh sebesar Rp813,5 juta, turun 69,52% dibandingkan dengan 2010.

 

 

Penurunan ini, lanjut Ardi, disebabkan adanya penurunan pendapatan forex atas utang perseroan sebesar US$5 juta karena melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika. Selain itu, penurunan juga disebabkan oleh adanya beban bunga atas pemberlakuan penerapan PSAK No 50 dan 55 tentang utang hubungan istimewa. Dalam hal ini, utang pemegang saham sebesar Rp9 miliar.

 

 

Pada 2012, Hotel Mandarine menargetkan meraih pendapatan Rp50 miliar dan laba bersih sebesar Rp7 miliar. Salah satu caranya adalah dengan melakukan konversi hutang ke rupiah agar tak ada fluktuasi nilai utang terhadap dolar.

 

 

Hotel Mandarine juga memaksimalkan bisnis terbaru, Goodway Vacation Club (GVC) yang bekerjasama dengan Resort Condominium International. GVC, yang resmi beroperasi tahun lalu, diharapkan bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp10 miliar.

 

 

"Ke depan, persaingan hotel pasti akan lebih ketat. Susah kalau hanya mengandalkan hotel saja. Karena itu divertifikasi penting, salah satunya dengan GVC itu," lanjut Ardi.

 

 

Hotel Mandarine yang memiliki 268 kamar, pada 2011 menyumbang 76% atau sekitar Rp33 miliar dari total pendapatan perseroan. Tingkat okupansi hotel hingga Mei 2012 hanya berkisar 52%. Ardi berharap tahun ini bisa meningkat menjadi 70%

 

 

Total belanja modal tahun ini dicatat sebesar Rp5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk biaya penggantian AC central dan heater sebanyak Rp2 miliar. Sedangkan sisanya, digunakan untuk perawatan gedung hotel.(mmh)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...