Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

GERHANA VENUS: Saat Matahari bertahi lalat...

Recommended Posts

Gerhana Venus pertama kali terekam pada 1639. Kurang dari 25 tahun kemudian, pada abad ke-17 ahli matematika James Gregory meramalkan jalur lintasan Venus dapat berada di antara Bumi dan Matahari.

 

Sir Edmund Halley, penemu komet Halley, mengungkapkan detail teknik itu pada 1716. Sayangnya, teori Halley tidak bisa diuji, karena Venus baru akan melintas 45 tahun kemudian saat itu.

 

Sebuah penelitian yang melibatkan 176 ilmuwan dan tersebar di 117 titik stasiun pengamatan dilakukan pada 1716. Lebih dari US$1 juta, nilai yang sangat besar saat itu, digelontorkan pada 1874 guna pengambilan foto astronomi terhadap fenomena ini. Meski demikian, hal itu belum cukup.

 

Upaya pengamatan yang menyedot perhatian publik terjadi pada 1882, di mana pengamat amatir memenuhi jalan guna menyaksikan fenomena bersejarah. Ilmuwan mengambil ribuan foto astronomi.

 

Selanjutnya, 10 tahun kemudian, Kepala Komisi Transit Venus AS Simon Newcomb mengumumkan jarak antara Bumi dan Matahari mencapai 92,70 juta mil kemudian. Angka tersebut mendekati hasil penelitian terbaru Astronomical Unit saat ini, yaitu 92,95 juta mil.

 

Siapa yang tahu apa yang akan dipertanyakan para ilmuwan pada transit Venus 2117? Pernyataan Direktur United States Naval Observatory William Harkness pada 1882 dinilai masih relevan untuk menjawab pertanyaan itu.

 

Saat itu Harkness mengatakan,"Apa yang akan dicari oleh ilmuwan saat transit berikutnya... Hanya Tuhan yang tahu. Bahkan anak dari anak kita tidak akan mengambil bagian dari fenomena astronomi saat itu. Jadi, kita harus fokus pada kejadian saat ini."

 

Jadi, fokuslah pada fenomena alam yang sedang terjadi hingga siang ini. Peristiwa ini baru akan terulang kembali pada  2117. Saat ini, Planet Venus melintasi bagian depan Matahari dan sejajar dengan Bumi, sehingga terlihat seperti noktah hitam pada lingkaran matahari dari Bumi.

 

"Kasarnya, seperti matahari punya bintik berjalan. Nah, bintik berjalannya itu Venus," jelas Nurdiansah, anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) kepada di Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, akhir pekan lalu.

 

Menurut Nurdiansah, warga Jakarta bisa melihat transit Venus dari observatorium atau Dak Takahashi, yang ada di Planetarium dan Observatorium Jakarta di kompleks Taman Ismail Marzuki pada hari ini, 6 Juni 2012 dari pukul 08.00 pagi hingga 11.00 siang.

 

 

HAAJ juga bekerja sama dengan situs astronomi http://www.langitselatan.com untuk melakukan pengamatan di Atambua, Nusa Tenggara Timur dan Ambon, Maluku. (Diolah dari: Bloomberg/Antara/spr)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...