Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ANAK-ANAK:Trik menyiapkan buah hati jadi sosok life-ready

Recommended Posts

JAKARTA: Ingin memiliki anak yang life-ready? Perlu kerja sama ayah dan ibu dalam mempersiapkan anak-anak sejak usia dini (1-5 tahun) untuk menjadi anak yang tangguh dalam menghadapi hidupnya nanti.

 

Ratih A. Ibrahim, psikolog anak, menuturkan anak life-ready adalah anak yang siap menghadapi tantangan perubahan jaman, baik dalam aspek sosial maupun individual. Mereka memiliki kompetensi individual dan sosial.

 

Tanda-tanda anak yang life-ready dari kompetensi individu a.l. dia sehat, kreatif, tidak cengeng, dan mengerti instruksi. Sementara dari kompetensi sosial adalah anak lebih percaya diri, berani bertanya, mudah bergaul, dan mau berbagi.

 

"Masih banyak orangtua yang keliru dalam menerapkan pola asuh. Globalisasi, polusi, teknologi, dan pertumbuhan populasi yang makin padat, membuat kita sebagai orangtua harus semakin peduli, terutama dalam mencetak anak menjadi generasi penerus di masa depan," ungkap Ratih dalam acara Dancow Parenting Center di Jakarta hari ini.

 

Dancow Parenting Center (DFC) yang dibentuk pada 2004, untuk program tahun ini meluncurkan Modul raising a life-ready generation, dan Duta DFC dalam mempersiapkan anak Indonesia yang life ready.

 

Modul baru ini dipersiapkan dan diasuh oleh 9 orang ahli di bidang spesialis anak, psikolog anak, dan orangtua, ahli nutrisi, spesialis kandungan, serta ahli keuangan keluarga.

 

Ratih menyebutkan untuk menyiapkan anak yang life-ready, orangtua juga harus siap. "Sebab, orangtua adalah contoh dan panutan bagi anak. Jadi, ayah dan ibu harus siap dalam tiga hal," ungkapnya.

 

Ketiga hal tersebut adalah orangtua harus siap dalam menjaga emosinya (emotional-ready), siap menjalani gaya hidup seperti bijak menggunakan teknologi (lifestyle-ready), dan berpendidikan (education-ready).

 

Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amelia Sari Gumelar menuturkan pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama orangtua, dan bukan hanya ibu saja, sehingga anak tidak kehilangan figur seorang ayah. 

 

Anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtua akan sering sakit, dan kondisinya menurun. "Mereka nantinya akan menjadi orang kedua dan ketiga.

 

Untuk menghindari itu, perlu perhatian bersama," kata Linda dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wahyu Hartomo, Deputi Menteri PP&PA Bidang Tumbuh Kembang Anak. (sut)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...