KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Parno Pemilik Lapak 0]

SINGAPURA: Minyak mentah menuju level terendahnya dalam 8 bulan, merespon perlambatan ekonomi di AS dan China, negara konsumen terbesar dunia, yang memicu pelemahan permintaan atas komoditas ini.

 

Kontrak berjangka minyak mentah terkoreksi tipis setelah anjlok 8,4% akhir pekan lalu di level terendahnya sejak 7 Oktober. Industri non-manufaktur China tercatat melemah lebih dari kinerja tahun lalu sejak Mei, ungkap Biro Statistik Nasional China dan Federasi Logistik dan Belanja di Beijing kemarin.

 

Sementara itu di AS, bursa tenaga kerja ikut tertekan terkena imbas laju pertumbuhan pengangguran di kawasan euro yang kian meningkat. Di sisi lain, Iran berkeras meminta OPEC mempertahankan kuota produksi bulan ini.

 

Harga minyak untuk pengapalan Juli bertengger di US$82,96 per barel, terkoreksi 27 sen atau 0,3%, pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 7.11 waktu Singapura.

 

Sebelumnya, harga sempat terpeleset 0,6%. Minyak terus tergerus US$3,30 atau 3,8% dari level US$83,23 per barel untuk pengapalan Juni, menekan pelemahan terbesarnya sejak 23 September. Sepanjang tahun ini, harga minyak compang-camping hingga sebanyak 16%.

 

Minyak Brent turun di bawah US$100 per barel pada 1 Juni, pertama kalinya sejak Oktober. Untuk Juli, Brent berakhir di harga US$98,25 per barel, turun 0,2% di ICE Futures Europe Exchange di London hari ini setelah ditutup dengan kehilangan 7,9% akhir pekan lalu. (Bloomberg/arh)

 

 

BACA JUGA:

 

KASUS SAFEGUARDS kawat bronjong masuk penyelidikan

 

PENCURIAN PULSA: David Tobing resmi ajukan memori banding

 

PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL SMP 2012: Inilah 15 siswa peraih nilai tertinggi

 

IMPOR GULA: Distribusi raw sugar baru capai 40%

 

NUSA AGRO panen perdana food estate di Bulungan

 

 

 

Sumber