Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

JATENG PARK akan jadi taman wisata terbesar di ASIA

Recommended Posts

SEMARANG: DPRD  Jateng berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan segera memperoleh calon investor yang mampu merealisasikan pembangunan Jateng Park karena taman wisata yang digadang-gadang bakal menjadi terbesar di Asia.

 

Ketua Komisi B DPRD Jateng, Wasiman mengatakan provinsi ini sangat berharap Jateng Park terwujud karena keberadaan  tempat wisata alam dan mini zoo yang dibangun di lahan seluas 500 hektare (ha) di Hutan Penggaron, Kabupaten Semarang itu akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata Jateng.

 

Menurutnya, kunjungan wisatawan ke Jateng selama ini belum sesuai yang diharapkan, salah satunya disebabkan provinsi ini belum banyak memiliki destinasi wisata unggulan yang mampu menarik wisatawan domestik maupun asing.

 

Dia mengaku baik Pemprov maupun DPRD Jateng sebenarnya sudah berusaha maksimal mendukung terbangunnnya Jateng Park.

 

Namun, calon investor yang ada selama ini, yakni PT Botan Rahardjo Propertindo (BRP), hanya mampu menganggarkan investasi awal sebesar Rp90 miliar. Kondisi itu dinilai Kementerian Kehutanan (Kemenhut) belum memenuhi syarat sehingga BRP ditolak pemerintah pusat karena masih jauh dari yang diharapkan, yakni Rp2 triliun.

 

Akibat besarnya nilai investasi ini, Jateng kesulitan mencari investor yang bersedia menyediakan dananya sebesar Rp1 triliun-Rp2 triliun itu. Akhirnya Jateng menyerahkan rencana pembangunan Jateng Park kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kehutanan untuk diambil alih dan segera dicarikan investor.

 

Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengaku kesulitan apabila harus mencari investor yang sesuai dengan persyaratan dan bersedia menyediakan dana sebesar Rp2 triliun, karena selama ini belum ada investor yang mampu menyediakan dana sebesar itu.

 

”Jateng Park saat ini sudah diambil alih oleh Pemerintah Pusat. Kami hanya kanggonan saja dengan lahan milik Perhutani. Saya tidak mampu untuk mencari dana segitu besar, targetnya Rp 1 triliun-Rp2 triliun,” katanya.

 

Menurutnya dengan diambil alih oleh Pemerintah Pusat diharapkan akan semakin mudah mencarikan investor yang sesuai dengan persyaratan Kementerian Kehutanan, sehingga proyek pendorong peningkatan pariwista Jateng itu dapat segera terwujud.

 

Bibit mengatakan PT BRP ditolak Kemenhut lantaran nilai investasinya belum sesuai yang diharapkan. "Kalau dananya hanya Rp 90 miliar, itu tidak ada artinya karena lahannya 500 hektar. Nanti saya carikan saja yang penting obsesi kita jangan berhenti ya Pak Bibit," kata Gubernur menirukan Menhut Zulkifli Hasan.

 

Diketahui, Kemenhut sudah dua kali menolak pengajuan izin yang dikirim PT BRP. Izin pertama tidak lolos karena tidak menyertakan nilai investasi yang akan ditanamkan, sementara izin kedua tidak diloloskan karena kurangnya nilai investasi.

 

Meski terancam gagal, Bibit tetap optimis dengan pembangunan wisata Jateng Park selesai 2014 tersebut.

 

Sementara, Konsultan PT BRP Boediono mengaku kecewa atas penolakan Kemenhut itu sebab selama setahun lebih pihaknya sudah melengkapi kajian konsep juga melakukan penjajakan pasar ke mancanegara, yang menguras tenaga,  ide, dan analisis teknologi, serta biaya ratusan juta rupiah.

 

Menurutnya nilai investasi Rp93,6 miliar untuk proyek Jateng Park ini baru tahap pertama saja, yang nantinya akan bertambah lagi.

 

Diketahui, proyek Jateng Park sedianya digarap oleh PT BRP, menggandeng Perhutani untuk kerja sama dengan bagi hasil 85 : 15 persen. Dalam perencanaannya, Jateng Park didesain sebagai wisata alam dan mini zoo terbesar di Asia Tenggara.

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...