Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BEASISWA BIDIK MISI: Kuota masih tersisa untuk 2.000 mahasiswa

Recommended Posts

JAKARTA: Kuota program beasiswa Bidik Misi untuk perguruan tinggi swasta (PTS) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2012 tersedia 2000 orang bagi mahasiswa miskin berprestasi.

 

Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud menjelaskan Beasiswa Bidik Misi untuk PTS, baru dilaksanakan tahun ini bersamaan tahun  ajaran baru.

 

Hal ini tidak berbeda dengan program yang sudah berjalan di PTN, antara lain ada kesedian dari PTS untuk melaksanakan program ini dengan konsekuensi tidak boleh lagi memungut biaya kepada mahasiswa yang mendapat bidik misi tersebut.

 

"Dana untuk bea siswa Bidik Misi dari APBN tersedia alokasinya 30.000 beasiswa. Tetapi dengan adanya APBN-P jumlahnya akan ditambah menjadi 42.000,"tambah Ilah Sahilah, hari ini.

 

Program Bidik Misi Kemendikbud memberikan biaya hidup minimal Rp600.000/bulan kepada mahasiswa dan biaya pendidikan maksimalnya Rp2,4juta per semester diserahkan pada perguruan tinggi untuk dikelola, antara lain bisa untuk membiayai bekal pelatihan kecakapan hidup, katanya.

 

Sejak tahun lalu, program bidik misi juga memberikan tambahan "settlement cost", yakni berupa biaya kedatangan dan biaya adaptasi bagi calon mahasiswa yang berasal dari provinsi/kabupaten yang jauh dari lokasi perguruan tinggi. sehingga harus mengeluarkan ongkos perjalanan. Selain itu, biaya adaptasi diberikan, misalnya untuk membeli kebutuhan di asrama atau tempat kost, misalnya peralatan mandi, kasur, atau lemari plastik.

 

"Untuk biaya settlement cost khusus bagi  mahasiswa dari luar daerah jadi bukan penerima yang berasal satu kota dengan PT tempatnya berkuliah,"

 

Sesuai arahan Mendikbud, lanjut Illah, Bidik Misi bagi PTS harus dipilih program studi yang strategis, mulai dari kedokteran, teknik, sains dan pertanian, serta akuntansi yang kelihatannya mahasiswanya makin berkurang dan juga yang akreditasinya baik.

 

Tingkat kemiskinan di daerah tertentu juga menjadi pertimbangan. Pihaknya akan menghitung indeks kemiskinannya, kemudian ketersediaan program studi di daerah tersebut untuk menentukan kuota di suatu daerah.

 

"Memang faktanya masih banyak masyarakat yang belum mengerti betul bagaimana cara melamar program beasiswa ini khususnya yang berada di daerah pelosok. Kurangnya informasi tersebut membuat peminat bidik misi sedikit," kata Ilah.

 

Oleh karena itu pihaknya giat melakukan sosialisasi melalui pers dan membuka akses lebih lebar, biar semua paham dan tak ada perasaan ragu dalam diri calon mahasiswa yang akan melamar.

 

Sedikitnya 120 ribu calon mahasiswa mendaftar ikut program Bidik Misi gelombang pertama. Namun yang lolos hanya 15.300 orang. Hal ini, kata Ilah karena  tiga faktor utama yang membuat banyak pendaftar tak lolos seleksi.

 

"Pertama, karena kualifikasi pendaftar tak sesuai dengan kriteria miskin yang ditetapkan kementerian. Kedua, karena prestasinya dianggap tak sesuai persyaratan dan ketiga, karena tak mendaftar ulang maka dianggap mengundurkan diri

 

Pendaftaran peserta Bidik Misi gelombang kedua akan ditutup akhir Juni atau awal Juli 2012  seiring dengan habisnya masa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

 

Illah mengatakan pada gelombang kedua tercatat baru ada 25 ribu pendaftar Bidik Misi. Jumlah ini masih jauh di bawah kuota. Apalagi belum semua pendaftar bisa dipastikan mendapat bantuan Bidik Misi, tegasnya. (faa)

 

 

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...