Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKSPANSI USAHA: Lepas Empat, Batavia datangkan 5 pesawat baru

Recommended Posts

JAKARTA: Setelah mengembalikan empat unit armadanya kepada pihak lessor, maskapai Batavia Air akan mendatangkan lima pesawat Airbus 320 sebagai penggantinya. Upaya ini pun mendapat dukungan dari regulator.

 

Manager Humas Batavia Air Elly Simanjuntak mengatakan kelima pesawat yang akan datang tersebut direncanakan mengisi rute Jakarta-Padang, Jakarta-Medan, Jakarta- Merauke.

 

“Penambahan dan pengurangan pesawat bagi Batavia Air adalah proses yang wajar dan rutin dilakukan sebagai salah satu strategi bisnis, sekaligus untuk peremajaan armada dan penyesuaian jumlah sumber daya manusia (SDM), serta menjaga kualitas layanan,” kata Elly, Jumat (1/6).

 

Dia menambahkan kedatangan kelima pesawat tersebut tengah disiapkan oleh tim terkait dan merupakan pengganti dari empat pesawat yang dikembalikan ke lessor (perusahaan penyewa pesawat) pada Maret 2012.

 

“Batavia Air sempat melakukan pengurangan jumlah armadanya dari  37 menjadi  33 unit. Ada empat pesawat Batavia Air yang dikembalikan ke lessor, yaitu dua Boeing 737-400 dan dua Airbus 320-200. Alasan dikembalikannya Boeing 737-400 lebih dikarenakan kondisi jumlah pilot yang tidak seimbang dengan total pesawat,” tutur Elly.

 

Dia juga mengungkapkan bahwa pengembalian dua Airbus 320 lebih disebabkan harga sewa pesawat tersebut terlalu mahal dan sudah tidak sesuai dengan harga pasar. “Jadi, bukan dikarenakan adanya krisis finansial dalam perusahaan Batavia Air,” katanya.

 

Pernyataan Elly ini terkait berkembangnya kabar bahwa empat pesawat Batavia Air ditarik pihak lessor karena perusahaan mengalami krisis keuangan. Bahkan, akibat dikembalikannya pesawat A 320, keberangkatan penumpang umroh ke Jeddah dipercepat.

 

Selain itu, lanjut Elly, langkah tersebut juga dilakukan  dalam rangka penyeimbangan antara sumber daya manusia yang ada seperti pilot dan pramugari dengan jumlah armada yang sesuai.

 

“Pengurangan armada tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan on time performance (OTP) atau ketepatan waktu terbang, sehingga delay (keterlambatan) bisa ditekan, produktivitas dimaksimalkan sesuaikan dengan SDM, dan profitabilitas pun bertambah,” kata Elly.

 

Menurut data sementara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, selama periode Januari-November 2011, dari enam maskapai di Tanah Air, tercatat ada tiga maskapai yang memiliki On Time Performance di atas 70%, yaitu Garuda Indonesia 84,36%, Batavia Air 72,08%, dan Air Asia 71,09%.

 

Saat ini, lanjut Elly, Batavia Air memiliki 33 armada terdiri dari 15 Boeing 737-300, sembilan Boeing 737-400, satu Boeing 737-500, satu Airbus 321, lima Airbus 320, dan dua Airbus 330. Dari keseluruhan armada tersebut Batavia Air memiliki sendiri 18 armada.

 

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan penambahan dan pengurangan pesawat bagi maskapai adalah proses yang wajar dan rutin dilakukan sebagai salah satu strategi bisnis, sekaligus untuk peremajaan armada dan penyesuaian jumlah sumber daya manusia serta menjaga kualitas layanan.

 

“Pemerintah mendukung evaluasi pemanfaatan pesawat yang dilakukan maskapai. Bagi pemerintah selaku regulator, yang terpenting adalah maskapai tetap mematuhi aturan, yakni rute-rute yang sudah diberikan tidak dilanggar,” kata Djoko.

 

Dia menambahkan pengurangan dan penambahan pesawat itu merupakan hak masing-masing maskapai dalam rangka melakukan konsolidasi dan peremajaan pesawat, serta harmonisasi antara jumlah pesawat dengan pilot yang ada. (faa)

 

 

 

 

BERITA LAINNYA:

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...