Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PREDIKSI IHSG: Meski Tipis, Peluang Rebound Masih Terbuka

Recommended Posts

JAKARTA:  Indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami rebound setelah sebelumnya terkoreksi cukup dalam.

 

 

Research Analyst PT Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean menilai kenaikan indeks ini akan terjadi dalam jangka pendek saja. Secara keseluruhan, indeks cenderung flat karena pasar masih dalam kondisi menunggu.

 

"Secara fundamental tidak ada alasan yang cukup kuat bagi investor untuk mengadakan aksi jual beli karena krisis yang terjadi di Yunani dan Spanyol belum membawa kabar positif," katanya, Kamis, 31 Mei 2012.

 

 

Dengan potensi technical rebound hari ini, Teuku Hendry menganjurkan pemain saham untuk memanfaatkan peluang, melakukan perdagangan dan memperkecil kerugian.

 

Angka support dan resistance akan berkisar 3.801-3.867. Teuku merekomendasikan saham di sektor properti dan infrastruktur seperti JSMR atau SSIA.

 

"Sektor tambang dan konsumer masih terkoreksi cukup dalam. Tapi kalau besok [Hari ini] mengalami kenaikan, ini jadi momentum untuk trading supaya kerugian bisa diminimalisir," lanjutnya.

 

Indeks harga saham gabungan terus mengalami tekanan. Belum adanya sentimen positif baru membuat indeks mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir.

 

Selain itu, pasar tampaknya juga sedang menunggu data inflasi Mei yang akan rilis hari ini. Kedua hal tersebut menyebabkan indeks melemah 2,17% ke level 3.832,82 pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks BISNIS-27 turun 2,76% ke level 318,48.

 

 

Nett sell asing, lanjut Teuku, masih terjadi dengan jumlah Rp688 miliar. Hampir semua sektor perdagangan dalam perdagangan efek mengalami penurunan.

 

Dia berpendapat anjloknya indeks disebabkan oleh sentimen negatif krisis Yunani yang masih bergerak dalam ketidakpastian. Kondisi rupiah yang juga turun pada perdagangan kemarin juga menjadi faktor kunci penurunan indeks.

 

Kejatuhan euro akibat penyebaran krisis yang tak kunjung berakhir menyebabkan banyak pelaku pasar lebih memilih berhati-hati dalam memilih instrumen investasinya. Mata uang euro semakin mengalami tekanan setelah yield obligasi Spanyol menyentuh level 6,5%.

 

Pemerintah Spanyol semakin kebingungan mencari dana tambahan menyelematkan perekonomian negara itu setelah sektor perbankan di negara itu mulai menemui masalah. Belum lagi pencairan dana berikutnya dari negara kreditur harus mendapatkan persetujuan dari Jerman. Sektor perbankan secepatnya harus mendapatkan suntikan baru.

 

Namun, saat ini tampaknya akan ada perubahan mekanisme pencairan. Meski umumnya suntikan dilakukan secara langsung agar rekapitalisasi dapat dilakukan secepatnya. Namun Jerman menginginkan lebih banyak peran serta pemerintah Spanyol dalam bentuk dana talangan pemerintah. (spr)

 

 

BERITA LAINNYA:

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...