Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

MEDAN: Pertumbuhan harga minyak sawit atau CPO (crude palm oil) sampai 2013 diperkirakan stagnan pada level US$900-US$1.000 per ton karena faktor politik di berbagai negara membuat para spekulan tidak berani meningkatkan stok.

 

Bendahara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Laksama Adyaksa menjelaskan kondisi pergantian pemilihan kepala negara di sejumlah negara di dunia akan mendominasi pengaruh harga komoditas termasuk CPO.

 

“Harga CPO di pasar internasional mulai 2012-2013 sedikit mengalami goncangan karena pengaruh politik, bukan karena faktor ekonomi,” ujarnya kepada Bisnis di Medan Selasa 29 Mei 2012.

 

Menurut dia, pemilihan sejumlah kepala negara di dunia membuat para spekulan dan pembeli komoditas tidak berani menumpuk stok barang terlalu banyak. 

 

“Minimal mengamankan tiga bulan produksi saja,” tuturnya.

 

Dia mengakui memang banyak faktor membuat harga CPO turun di pasar global a.l. harga minyak dunia yang gonjang ganjing dan kondisi ekonomi Eropa yang belum stabil, namun lebih dominan karena faktor politik dunia. 

 

Tahun lalu, kata dia, harga CPO masih di atas US$1.000 per ton. Tahun ini dan tahun depan, lanjutnya, diperkirakan antara US$900 sampai US$1.000 per ton.

 

Sementara itu, Sekjen DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsjad mengatakan harga tandan buah segar (TBS) ditingkat petani saat ini turun dari Rp1.600 menjadi Rp1.400 karena harga CPO di pasar internasional turun. 

 

“Biasanya kalau harga Cpo turun, harga TBS juga turun,” ujarnya.

 

Akan tetapi, kata dia, kalau harga TBS masih di atas Rp1.000 per kilogram petani masih bisa bernafas dan tidak merugi. “Diperkirakan sampai akhir 2013 harga TBS bakal tidak menentu karena kondisi harga CPO yang flugtuatif,” lanjutnya. (sut)

 

BACA JUGA:

 

• IHSG SIANG: Inilah 5 saham paling banyak dijual asing
  
• IHSG PAGI: Regional mixed, indeks turun 0,55% ke 3.896,94
  
• BURSA ASIA: Akses kredit Spanyol menyempit, indeks Asia turun
  
• KRISIS EROPA & YUNANI—Bursa Kanada pun memerah
  
• KRISIS YUNANI —Bursa Eropa masuki zona merah
  
• BURSA EFEK INDONESIA: Indeks Berpeluang Menguat Kembali
  

 

 

Sumber