Indeks Dolar Melemah, Rupiah Ditutup Stagnan di Rp16.765/US$

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Presiden AS Barack Obama. Foto: Reuters

 

 

 

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ternyata memiliki aset sebesar USD500.001 hingga USD1 juta di perusahaan jasa keuangan JPMorgan Chase.Gedung Putih mengungkapkan, Obama menjadi klien JPMorgan Chase serta menggunakan aset rekening giro swasta. Sebelumnya, Obama mengatakan bila JPMorgan merupakan salah satu bank yang dikelola dengan baik meskipun telah merugi USD2 miliar berdasarkan investigasi Bapepam-nya AS.

 

"Ini adalah rekening giro yang digunakan presiden dan ibu negara. Ini setara dengan bunga rekening giro yang tersedia di banyak lembaga keuangan lainnya," ujar juru bicara Gedung Putih Amy Brundage, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (16/5/2012).

 

Dirinya mencatat, pendapatan bunga yang dihasilkan tak kurang dari USD201 pada 2011. Laporan keuangan presiden pada 2011 juga termasuk akun reguler JPMorgan Chase dengan kisaran USD1.001 hingga USD15 ribu. Selain itu, aset utama lainnya termasuk dana sebesar USD500.001 hingga USD1 juta dalam tagihan keuangan AS, serta antara USD1 juta hingga USD5 juta dalam laporan keuangan AS.

 

Dalam catatan tentang laporan keuangan tahunan yang di-posting secara online, pihak Gedung Putih menambahkan, baik presiden maupun wakil presiden mempunyai banyak konflik kepentingan.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Hanya beberapa jam setelah eksekutif JPMorgan Chase mundur karena kehilangan dana sebesar USD2 miliar dalam perdagangan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan perlunya reformasi Wall Street.

 

"JPMorgan adalah salah satu bank pengelola terbaik yang pernah ada. Di sana ada Jamie Dimon sang CEO, dia merupakan bankir paling cerdas yang kami miliki. Nyatanya mereka merugi USD2 miliar, dan masih terus dihitung," kata Obama, saat melakukan wawancara dengan stasiun televisi ABC dalam program The View, seperti dilansir dari abcnews, Selasa (15/5/2012).

 

Kendati demikian, Obama mengakui bila dirinya tidak mengetahui detail dari kasus tersebut, sehingga meminta pihak terkait untuk terus menyelidikinya. "Ini mengapa kita bisa melewati reformasi Wall Street," tambahnya. (ade)

 

 

 

Sumber