Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Yunani & Prancis Tekan Harga Minyak & Emas

Recommended Posts

7S8bTt4cjw.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Hasil pemilu dari dua negara euro yaitu Yunani dan Prancis, dianggap akan mempersulit posisi euro terhadap USD di masa depan. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi berpeluang menekan harga emas dan minyak mentah WTI sepanjang minggu ini.Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, di Yunani, partai yang selama ini berkuasa menyetujui program penghematan yang diminta oleh Uni Eropa dan IMF kalah dalam pemilu untuk mendapatkan kursi mayoritas di parlemen.

 

"Sementara Presiden Prancis terpilih Francois Hollande diketahui mempunyai kebijakan yang menentang program penghematan yang telah dicanangkan Uni Eropa untuk mengatasi krisis utang di Eropa," ungkap dia dalam risetnya di Jakarta, Senin (7/5/2012).

 

Dia mengungkapkan, harga emas kini diperdagangkan di level USD1.637 per ons. Meskipun, sentimen alih risiko berpeluang mengangkat harga emas yang notabene juga merupakan instrumen yang dianggap safe haven. Namun penguatan dolar AS saat ini akan menekan harga emas.

 

"Harga emas masih akan tertekan di bawah level USD1.650 per ons dan berpeluang untuk kembali menguji level-level support di kisaran USD1.631 dan USD1.625 per ons. Tren naik jangka pendek akan kembali terpicu, bila harga emas kembali ke atas level USD1.650 per ons, dengan target USD1.654 ke USD1.667 per ons," jelas dia.

 

Ariston menambahkan, penguatan dolar AS juga akan membuat harga minyak mentah WTI turun cukup dalam, hampir enam persen. Selain penguatan dolar AS, penurunan harga minyak mentah WTI juga dipicu oleh tingginya persediaan minyak mentah di AS dan keinginan dari negara-negara produsen minyak mentah untuk menurunkan harga minyak.

 

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjalan kini berada di sekira USD97 per barel dan masih berpeluang untuk tertekan di bawah USD99 per barel, menuju support pertama di kisaran USD95 per barel dan target berikutnya di sekira USD93 per barel.

 

"Tren naik jangka pendek akan terjadi bila harga minyak mentah kembali naik di atas USD99 per barel dengan target sekitar area USD102 per barel," jelas dia. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...