Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

SINGAPURA - Harga minyak mentah turun tajam, setelah pemilu di Prancis dan Yunani menimbulkan kekhawatiran baru tentang krisis utang zona euro. Selain itu, harga minyak terimbas penghematan yang dilakukan di beberapa negara Eropa.Kabar buruk dari Eropa datang setelah data lapangan kerja non-pertanian Amerika Serikat (AS), melambat selama dua hari berturut-turut. Hal ini memicu sell-off di pasar minyak di tengah kekhawatiran permintaan energi di AS. Minyak mentah AS telah kehilangan lebih dari enam persen, sementara Brent telah turun lebih dari empat persen.

 

"Ada kekhawatiran besar pemerintah baru di Yunani tidak akan melanjutkan langkah-langkah penghematan, dan itu akan menyebabkan default bagi negara tersebut. Ini yang menyebabkan risiko aksi jual di seluruh pasar," kata seorang analis pasar OptionsXpress Ben Le Brun di Sydney, seperti dilansir dari Reuters, Senin (7/5/2012).

 

Minyak mentah Brent anjlok USD1,38 ke USD111,80 per barel, setelah menyentuh posisi terendah USD110,34 per barel. Angka ini menjadi terendah sejak akhir Januari, sementara harga kontrak acuan turun 2,5 persen.

 

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), turun USD2,02 menjadi USD96,47 per barel, setelah jatuh ke level USD95,34 per barel, terlemah sejak 20 Desember, 2011. WTI turun sekira empat persen, ini adalah penurunan terbesar sejak Desember dan turun di bawah USD100 untuk pertama kalinya sejak Februari.

 

Selain itu, 12 negara-negara Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) yang berjanji mengirimkan minyak hingga 32,3 juta barel per hari, diketahui naik 2,3 juta barel per hari dibandingkan sebelumnya. Hal ini mau tak mau juga menekan harga minyak.

 

Sekadar informasi, peningkatan stok minyak OPEC telah menghapus kekhawatiran penurunan ekspor dari Iran, yang tengah menghadapi sanksi Barat atas program energi nuklirnya di Teheran. Harga minyak sekarang lebih rendah daripada awal November, ketika sebuah laporan PBB mengenai program nuklir Iran di Teheran. (mrt)

 

 

 

Sumber