Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Rupiah Diprediksi Bakal Lanjutkan Pelemahan

Recommended Posts

Gtn8CrU0ym.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi bergerak melemah akibat tekanan dari dolar Amerika Serikat (AS). Diprediksi, pelemahan rupiah kembali menyentuh batas atasnya Rp9.200 per USD."Rupiah diprediksi masih akan berada di level Rp9.195-9.215 per USD. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah kondisi kebutuhan korporasi terhadap USD masih cukup tinggi," kata analis valuta asing Rahadyo Anggoro di Jakarta, Senin (7/5/2012).

 

Selain faktor tersebut, faktor lain yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar adalah membaiknya data fundamental AS, salah satunya adalah data unemployment AS yang lebih baik dari sebelumnya di level 392.000 menjadi 365.000 di bulan lalu.

 

Sebagaimana diketahui pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) ditutup melemah di level Rp9.223 per USD. Adapun pelemahan rupiah ini disebabkan banyak global bond yang diterbitkan oleh pemerintah maupun sektor swasta.

 

"Pemerintah maupun pihak swasta sudah mencermati tujuan mereka menerbitkan global bond sebagai sumber pendanaan. Namun tanpa disadari maraknya penerbitan obligasi berdenominasi mata uang asing bisa menimbulkan aksi spekulasi para spekulan valas (valuta asing)," terangnya.

 

Rahadyo menjelaskan, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara menerbitkan global bond berdenominasi dolar AS senilai USD 2,5 miliar pada akhir April 2012 lalu. Kemudian, PT Pertamina dan Exim Bank di bulan April lalu juga menerbitkan global bond berdenominasi USD. Kondisi ini membuat banyak para pelaku pasar yang mengambil langkah menukarkan rupiahnya dengan USD dengan ekspektasi akan ada kebutuhan dari pemerintah maupun perusahaan yang menerbitkan global bond dalam hal pembayaran bunganya.

 

Dia menambahkan, selain faktor tersebut faktor lain disebabkan juga oleh data positif peningkatan belanja konsumen AS di bulan lalu. Berdasarkan data Departmen Perdagangan AS, belanja konsumsi rumah tangga yang menyumbang 70 persen terhadap ekonomi AS meningkat menjadi 0,3 persen setalah di bulan sebelumnya juga telah mengalami peningkatan 0,9 persen.

 

"Adapun yang akan menjaga rupiah melemah adalah intervensi BI yang berusaha akan membawa rupiah kembali berada di di level Rp9.190 per USD," tandasnya. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...