Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

[Parno Pemilik Lapak 0]

FRANKFURT: Bank Sentral Eropa (ECB) membuka pintu seluas-luasnya kepada semua opsi pemberian stimulus berikutnya, jika perekonomian terus memburuk akibat pemodal yang menunggu hasil pemilihan umum di Yunani dan Perancis.

 

Bukannya membahas opsi penurunan suku bunga acuan pada pertemuan di Barcelona, Presiden ECB Mario Draghi justru serius menyusun strategi untuk pertumbuhan ekonomi dan memperkirakan inflasi pada bulan depan.

 

Ketidakpastian komitmen dari pemimpin Yunani dan Perancis nanti untuk mereformasi kebijakan fiskal, selaras dengan data-data perekonomian yang memburuk dan tekanan baru dalam pasar uang, mungkin telah membuat ECB berhati-hati mengambil keputusan saat ini.

 

“Ada risiko pelemahan yang signifikan pada perkiraan pertumbuhan dari ECB,” cetus Joerg Kraemer, Kepala Ekonom Commerzbank AG, seperti dikutip Bloomberg.

 

Pejabat ECB, yang telah membanjiri pasar uang dengan dana senilai lebih dari 1 triliun euro untuk mencegah krisis utang, telah mengisyaratkan keengganan untuk berbuat lebih banyak saat ini karena bergantung pada setiap negara anggota untuk melakukan reformasi ekonomi.

 

Draghi meminta negara-negara itu melanjutkan konsolidasi fiskal melalui kebijakan penghematan anggaran. Kemarin ECB mempertahankan suku bunga acuannya pada level 1% dan menegaskan upaya lebih lanjut untuk memerangi krisis sebagai agenda utamanya. (sut)

 

 

 

Sumber