Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Keterampilan Keuangan dalam Finansial Preventif

Recommended Posts

SprRBJ1k7j.jpgKonsultan MRE Hari Putra. Dok Pribadi

 

 

 

Okezoners, seorang finansial strategis asal Amerika Serikat (AS), Ron Henley pernah membuat sebuah formulasi sederhana tentang persentase dalam menentukan seberapa besarnya seseorang agar bisa menjadi ‘Kaya Raya’. Formulasi persentase tersebut adalah 30 persen tabungan, 30 persen pengeluaran rutin, 30 persen hobi, dan sisanya 10 persen amal).Sebelum kita bahas, saya mencoba untuk menelusuri formulasi bagaimana agar orang bisa menjadi 'Kaya Raya'. Ada empat aspek agar orang bisa menjadi 'Kaya Raya':

 

1. Money Making.

Cara seseorang menghasilkan uang. Apabila kita dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar, rutin atau cepat frekuensinya, dan didapat dari sumber income yang beragam, maka kita sudah memiliki dasar-dasar yang sangat kuat untuk menjadi ‘Kaya Raya’.

 

Dalam bahasa saya, untuk menjadi sejahtera dari sisi keuangan, kita harus memiliki sembilan sumber pendapatan dengan satu pengeluaran yang bisa mengkover biaya hidup kita.

 

2. Money Keeping.Cara seseorang mengelola dan memenej uang yang sudah didapatkan.  Bisa jadi kita sudah melakukan tiga hal ini: memiliki income rutin, memiliki project income, dan memiliki strategic income. Tetapi bila kita gagal mengelola dan memenej uang tersebut dengan baik, semisal sangat boros dan ceroboh dalam mengatur keuangan, maka kemungkinan kita jatuh menjadi ‘Miskin Raya’ menjadi kenyataan.

 

Untuk menjadi ‘Kaya Raya’, penghasilan yang besar saja tidak cukup, perlu untuk mengelola dengan bijaksana agar uang yang kita hasilkan lebih bernilai dan bermanfaat lagi.

 

3. Money Saving.

Cara seseorang menyisihkan dan menyimpan uang yang sudah didapatkan. Biasanya menabung ini untuk kebutuhan jangka pendek (satu sampai dua tahun), untuk keperluan pengeluaran tahunan atau untuk keperluan dana darurat. Di luar hal tersebut di atas, bisa juga kita menabung untuk memproteksi, biasanya ini sering dibahas dalam bagian khusus tentang asuransi.

 

4. Money Investing.

Cara seseorang mengembangbiakkan uang yang sudah disisihkan, hingga terjadi multiplier effect yang signifikan. Ibaratnya kita memiliki perkebunan uang sendiri, yang perlu dipupuk, disirami, dijaga dari hama hingga menghasilkan. Biasanya memakan proses yang tidak sebentar, tetapi jika terus menerus kita lakukan, maka akan menghasilkan secara jangka panjang.

 

Keempat rumusan inilah yang bisa mengantarkan seseorang, apakah bisa menjadi ‘Kaya Raya’ atau ‘Miskin Raya’, ditambah lagi dengan keterpurukan/menaiknya mental sosial dan spiritualnya.

 

Baik, mari kita bahas tentang formulasi yang Ron Henley katakan. Sebagaimana para akademisi atau praktisi yang memahami masalah keuangan, biasanya belum tentu mereka bisa mempraktekkan apa yang mereka katakan. Paling tidak, ini menjadi sebuah inspirasi atau perbaikan diri, belajar dari pengalaman gagal atau sukses orang lain.

 

Orang yang bijaksana adalah orang yang mau belajar. Hatta, dari orang yang secara level sosial dan level akademis kehidupan lebih rendah dari dirinya untuk dijadikan sebuah hikmah bagaimana memperbaiki hidup buat diri, keluarga dan komunitasnya untuk lebih baik lagi.

 

Ron Henley, membuat 30 persen untuk ditabung, padahal kita tahu, jika uang yang kita tabung di institusi keuangan, semisal bank, maka dalam sebuah periode jangka panjang, secara nilai akan mengalami penurunan akibat inflasi.

 

Jadi jika hanya persentase ini yang kita lakukan, maka uang yang kita punya, bukannya bertambah, malah berkurang. Sehingga solusinya adalah kita membuat tabungan kita menjadi sebuah tabungan yang setelah memenuhi tenggat emergency fund (dana daruat), harusnya sudah mulai diinvestasikan.  Kalaupun tidak 30 persen dari penghasilan kita, maka sebaiknya ada porsi untuk kita investasikan.

 

Adapun 30 persen untuk pengeluaran rutin adalah batas yang sangat ideal untuk orang-orang yang memiliki pemasukan beragam tidak hanya dari satu income. Tetapi jika hari ini kita standar penghasilannya hanya UMP atau lebih sedikit dari garis UMP, maka kita bisa menaikkan persentasenya menjadi 40 persen dengan catatan, itu sudah termasuk angsuran utang kita.

 

Dalam ilmu perencanaan keuangan yang saya geluti, rata-rata FP (Financial Planner), mengalokasikan maksimal untuk berhutang tidak boleh lebih dari 30 persen atau 35 persen dari pemasukan).

 

Artinya, jika hari ini kita memiliki pengeluaran yang melebihi dari 40 persen pemasukan kita, sebaiknya kita mulai memikirkan alternatif usaha atau pekerjaan lain yang bisa mengkover biaya hidup kita maksimal 40 persen dari pemasukan kita.

 

Sementara 30 persen untuk hobi, ini biasanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki keinginan untuk memuaskan dirinya sendiri. Hobi dibutuhkan untuk menyeimbangkan sisi jasmani dan rohani kita, tetapi menurut saya, harus tetap bijak untuk menyikapinya.

 

Artinya, kalaupun 30 persen ini tetap kita anggarkan sebaiknya memasukan dua unsur lainnya yakni rekreasi buat diri, keluarga dan komunitas kita serta anggaran pengembangan diri. Yang terakhir, 10 persen buat amal, itu artinya ada persentase untuk wilayah Tuhan (karena dibagian harta yang kita punyai, ada milik orang lain seperti anak yatim, orang yang menuntut ilmu dll) yang wajib kita penuhi, misal 2,5 persen buat kaum muslimin atau 10 persen untuk kaum nasrani/Kristen dll.

 

Sehingga berapa pun penghasilan yang kita dapatkan, seyogyanya kita membuat persentase seperti di atas atau yang kita modifikasi sendiri sesuai dengan kondisi kita dengan terlebih dahulu menabung untuk menghargai diri, keluarga dan komunitas kita, beramal sesuai dengan kewajiban kita masing-masing.

 

Setelah itu berinvestasi, melakukan proteksi terhadap harta kekayaan kita serta mencari sumber-sumber penghasilan lain guna memenuhi biaya hidup bulanan atau harian kita sembari membuat rencana-rencana keuangan untuk kita, keluarga dan komunitas kita.

 

Diasuh oleh:

Hari 'Soul' Putra

(Community Specialist, Penulis Buku Laris WealthFlow 19 – Rahasia tentang Uang, Kekayaaan dan Kesejahteraan, Penerbit Gramedia, 2012). 

Follow Twitter: twitter.com/h4r1soulputra

 

Offfice:

One Pacific Place 15th Floor, Sudirman Central Business District

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Phone : +62 21 2550 2425 Fax : +62 21 2550 2555 (//ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...