Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Wamenkeu: Danamon Jangan Hanya Jadi Kantor Cabang DBS

Recommended Posts

X04PTLcUCg.jpgIlustrasi.

 

 

 

JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengkhawatirkan akuisisi Development Bank of Singapore (DBS) Group Holdings Ltd  terhadap PT Bank Danamon Tbk (BDMN) bakal berujung pada status Bank Danamon  sebagai cabang DBS di Indonesia semata.Padahal, Danamon memiliki sejarah panjang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mahendra juga khawatir masuknya DBS bakal mengurangi peran Danamon dalam mendorong perekonomian nasional, terutama sektor Usaha Kecil, dan Menengah (UKM).

 

“Kami agak khawatir kalau Danamon yang justru bergabung ke  DBS. Institusi yang besar itu tidak kemudian menjelma menjadi semata-mata bentuk asing yaitu DBS karena Danamon punya latar belakang dan perkembangan historis sebagai institusi yang kuat,” tutur Mahendra saat berbincang dengan wartawan, di kantornya, Kamis (19/4/2012).

 

Mahendra menambahkan Kementerian Keuangan memang tidak bisa melarang atau pun menyetujui akuisisi DBS terhadap Danamon karena hal itu merupakan wewenang Bank Indonesia (BI) sebagai regulator perbankan Indonesia. Mahendra mengingatkan bahwa Kemenkeu sangat berkepentingan terhadap perkembangan akuisisi Danamon, karena langkah tersebut bisa berdampak pada stabilitas keuangan serta pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

“Apalagi Danamon itu cukup besar  dari segi operasi maupun segi kredit, termasuk pada skala UKM. Kami melihat makro, mikro stabilitasnya dan prospek pertumbuhannnya yang jadi perhatian,” tambahnya.

 

Sebagai informasi,  Mahendra bertemu dengan perwakilan Danamon di kantornya, hari ini. Adalah pihak Danamon yang meminta untuk pertemuan dengan Mahendra. Semula, pertemuan tersebut akan dihadiri perwakilan DBS serta Temasek yang merupakan pemilik Bank Danamon. Namun, hanya perwakilan Danamon yang datang  karena pihak DBS berhalangan hadir.

 

Menurut Mahendra, dalam pertemuan dengan dirinya, pihak Danamon meyakinkan pemerintah bahwa posisi dan peran mereka akan dipertahankan, meskipun sebagian besar sahamnya telah dibeli DBS. “Tadi dijelaskan DBSnya yang akan merge ke Danamon untuk operasi di Indonesia jadi Danamon posisinya dipertahankan,” tandasnya.

 

Sebelumnya, awal April lalu, DBS  mengakuisisi Bank Danamon yang merupakan bank swasta yang dimiliki Temasek, lembaga investasi Pemerintah Singapura (sovereign wealth fund) yang ditangani divisi keuangannya, yaitu Fullerton Financial Holdings Pte Ltd melalui anak perusahaan mereka, Asia Financial Indonesia Ltd. Akuisisi tersebut melibatkan nilai yang cukup besar Rp45,2 triliun.

 

Jumlah itu merupakan harga yang dikeluarkan Bank DBS Singapura untuk membeli 68,37 persen kepemilikan saham Bank Danamon oleh Fullerton. DBS adalah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki Pemerintah Singapura melalui lembaga investasi mereka, Temasek. Jadi pada hakikatnya transaksi yang dilakukan itu adalah jual beli saham di antara dua institusi bersaudara (sister companies) dari Temasek itu. (nia) (Maesaroh/Koran SI/rhs)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...