Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA BBM: Keputusan DPR untungkan pemeringkatan S&P

Recommended Posts

JAKARTA: Keputusan legislatif untuk memberikan kelonggaran kepada pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak dapat mempermulus Standard & Poor, lembaga pemeringkat dunia, dalam menaikkan peringkat Indonesia.

 

“[Pengurangan subdisi BBM] tentu saja mempengaruhi penilaian [s&P],” kata Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia, saat diminta komentar  mengenai penilaian S&P terhadap rencana pemerintah mengurangi subsidi BBM, 30 Maret 2012.

 

Dini hari tadi, Rapat Paripurna DPR RI memutuskan untuk memberikan ruang kepada pemerintah untuk menaikkan BBM dengan catatan terjadi kenaikan harga rata-rata minyak sebesar 15% dalam enam bulan.

 

Hal tersebut sejalan dengan optimisme Darmin sehari sebelumnya. Mantan Dirjen Pajak itu mengaku optimistis legislatif bakal menyetujui rencana kenaikan BBM meskipun pengambilan keputusan

 

Akan tetapi, dia enggan memastikan apakah S&P akan menaikkan peringkat surat utang menjadi layak investasi. Namun, dia mengutarakan bahwa lembaga rating dunia itu memberikan respon positif terhadap ekonomi nasional.

 

S&P diketahui sudah berkunjung ke Indonesia untuk memperbaharui informasi tentang kondisi makro ekonomi di tanah air. Perusahaan pemeringkat internasional itu merespon positif perkembangan ekonomi nasional.

 

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengungkapkan S&P sudah berkunjung ke Bank Indonesia untuk mengetahui perkembangan indikator makro ekonomi dan moneter yang telah dilakukan pemangku kepentingan di Indonesia.

 

Menurutnya, mereka menyambut baik perkembangan ekonomi nasional. “Mereka impresif dengan kemajuan dan kekuatan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis.

 

Dia mengutarakan bahwa S&P berkunjung ke bank sentral untuk mempertanyakan tentang kondisi moneter dan perbankan serta dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap inflasi.

 

Menurutnya, bank sentral menjelaskan bahwa dampak kenaikan BBM hanya one time shock dan dalam jangka pendek inflasi memang akan naik, tapi setelah itu akan kembali ke level medium jangka panjang di sekitar 4%--5%.

 

“Mereka puas dengan penjelasan kami bahwa situasi moneter dan perbankan terkendali dan momentum pertumbuhan ekonomi terjaga,” terangnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya S&P tengah melakukan evaluasi terhadap peringkat Indonesia di tengah rencana menaikkan harga bahan bakar. S&P merupakan salah satu lembaga rating yang memberikan peringkat terendah diantara tiga lembaga rating yang dijadikan referensi pemerintah.

 

Lembaga pemeringkat itu terakhir melakukan update peringkat surat utang Indonesia setahun lalu, yakni dari BB- menjadi BB+. Padahal dua lembaga rating lain, Moody’s dan Fitch’s Rating, telah menaikan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi.

 

S&P merupakan lembaga rating internasional yang menjadi referensi negara berkembang, seperti Indonesia. Adapun Moody’s dan Fitch’s Rating menjadi referensi korporasi dalam melakukan investasi portofolio dalam suatu negara. (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...