Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Harga minyak mentah diprediksi masih berada di area konsolidasi antara USD103,70-USD108,70 per barel."Kemarin harga minyak mentah NYMEX jatuh ke kisaran bawah konsolidasi di sekira USD105 per barel karena menanggapi meningkatnya persediaan minyak Amerika Serikat (AS) berdasarkan laporan mingguan Departemen Energi AS," kata Head of Research & Analysis Division PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam laporannya kepada okezone, di Jakarta, Kamis (29/3/2012).

 

Dikatakannya, jika melihat dari formasi konsolidasi pada grafik harga minyak mentah, terlihat harga memang sedang berada dalam tekanan karena harga minyak mentah kesulitan mencapai harga USD108,70 kembali seperti yang pernah dicapai pada 19 Maret 2012 lalu.

 

"Namun konfirmasi penurunan harga minyak mentah harus melalui penembusan level tahanan bawah di USD103,70," tandasnya.

 

Informasi saja, harga minyak mentah berjangka pada hari ini merangkak naik setelah turun hingga 1,8 persen karena kenaikan besar dalam persediaan minyak mentah AS dan cadangan strategis Eropa.

 

Minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Mei naik 15 sen menjadi USD105,56 per barel, setelah ditutup turun USD1,92 menjadi USD105,41 per barel sehari sebelumnya. Meski begitu, NYMEX masih naik lebih dari enam persen pada kuartal pertama ini.

 

Sementara minyak mentah London, Brent, untuk pengiriman Mei naik 7 sen menjadi USD124,23 per barel, setelah turun USD1,38 ke USD124,16 per barel. Minyak mentah Brent, naik 15 persen, karena meningkatnya ketegangan antara Iran dan Barat atas program nuklir Teheran pada tahun ini. (nia) (rhs)

 

 

 

Sumber