Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Okezone.

 

 

 

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi belum banyak pergerakan setelah pada penutupan perdagangan sore kemarin berada di level Rp9.188 per USD."Rupiah masih di level itu, tidak banyak pergerakan. Karena investor masih menunggu keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Untuk besok, jika situasi normal berada di level Rp9.140-9.180 per USD," kata analis Valuta Asing, Rahadyo Anggoro saat dihubungi okezone di Jakarta, Rabu (28/3/2012).

 

Dia mengaku, di tengah kondisi aksi demonstrasi yang saat ini terjadi, kemungkinan rupiah berada di level Rp9.200 per USD tipis, sebab bank Indonesia (BI) selaku bank sentral akan dengan segenap tenaga menjaga rupiah tidak berada di level lebih dari Rp9.200 per USD.

 

Untuk minggu ini, merupakan saat-saat dimana pelaku pasar menunggu kepastian pemerintah terkait rencana menaikkan harga BBM. Pergerakan hari ini diperkirakan masih sideways mengingat pelaku pasar masih wait and see, dan diaharapkan kondisi gejolak sosial dan ekonomi tidak akan terlalu parah.

 

"Jangka pendek, dengan adanya demonstrasi, jika ada kejadian yang parah akan membuat investor menarik dananya dari Indonesia," tandasnya.

 

Sekadar informasi, demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia nampaknya tidak membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.

 

Kurs tengah BI mencatatkan rupiah diperdagangkan Rp9.188 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.142-Rp9.234 per USD. Sementara menurut Bloomberg Rp9.188 per USD Rp9.164 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.164-Rp9.213 per USD. (mrt)

 

 

 

Sumber