He Xiangjian, Raja Perkakas Rumah Tangga China Berharta Rp537,41 T

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah menegaskan akan menyelenggarakan konversi BBM ke BBG, menyediakan transportasi massal, dan mengendalikan penjualan kendaraan bermotor dengan konsisten sebagai bagian dari reformasi subsidi BBM selain penyesuaian harga jual eceran.

 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan RAPBN-P 2012 merupakan momen bagi Indonesia untuk secara sistematis melakukan reformasi subsidi BBM.

 

Pengurangan besaran subsidi harus diikuti dengan langkah konversi BBM ke BBG secara konsisten. Apalagi harga BBG Rp3100 per liter ekuivalen dinilai lebih murah dan menjadi opsi bahan bakar alternatif yang menjanjikan.

 

"Tentu pemerintah paham, ketika mereformasi subsidi, anggarannya dikurangi. Idealnya harus ada opsi yang sudah siap, yaitu konversi BBM ke BBG tapi karena harga minyak dunia naik diberikan opsi dadakan tidak bisa, harus disiapkan secara konsisten," katanya, Senin, 26 Maret 2012.

 

Armida mengakui kebijakan menaikkan harga jual BBM bersubsidi yang dibarengi dengan pemberian kompensasi merupakan kebijakan yang sangat jangka pendek. Untuk itu konversi BBM ke BBG dan penyediaan transportasi masal yang memadai harus segera direalisasikan.

 

"Pemerintah tidak dalam posisi BBM bersubsidi naik, kompensasi, titik. Itu sangat-sangat jangka pendek, jadi harus reformasi segera BBM ke BBG dan menyediakan angkutan umum, supaya masyarakat yang pakai kendaraan langsung punya opsi," tuturnya. (ra)

 

 

 

Sumber