Aturan Berlaku Saldo Minimum Bank Mandiri-BRI-BNI, Ada yang Rp 1 Juta

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

NEW YORK - Minyak mentah berjangka naik lebih dari 1 persen di tengah berita bahwa beberapa negara telah berhenti atau menurunkan impor minyak dari Iran menyusul akan dijatuhkannya sanksi untuk Teheran akibat program nuklirnya.Petrologistics konsultan industri Inggris, perusahaan minyak besar di Eropa, memperkirakan Ekspor minyak mentah dari Iran akan menurun sekitar 300.000 barel per hari atau 14 persen.

 

Harga minyak juga naik didorong rumor Israel yang menggerakan pasukannya, meskipun pihak Israel sendiri telah membatah langkah tersebut.

 

Mengutip Reuters, Sabtu (24/3/2012), di New York Mercantile Exchange, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik USD1,52 atau 1,44 persen dan bertahan di USD106,87 per barel, dalam seminggu terakhir, WTI masih mencatatkan penurunan 19 sen atau 0,18 persen.

 

Di London, ICE Brent untuk pengiriman Mei naik USD1,99 atau 1,62 persen dan menetap di USD125,13 per barel, untuk minggu ini. Untuk minggu ini, Brent masih mencatatkan penurunan 68 sen atau 0,54 persen. Premi Brent terhadap minyak mentah AS ditutup pada USD18,26 per barel, melebar USD17,79 per barl.

 

NYMEX RBOB untuk pengiriman April, naik 4,56 sen atau 1,37 persen dan menetap di USD3,385 per galon, tingkat tertinggi untuk RBOB sejak 29 April 2011, ketika harga berakhir di USD3,464 per galon. Untuk minggu ini, RBOB naik 2,83 sen atau 0,84 persen, memperpanjang kenaikan dalam seminggu terakhir.

 

Minyak pemanas NYMEX untuk pengiriman April ditutup naik 3.14 sen atau 0,99 persen. Untuk minggu ini, minyak pemanas turun 7,18 sen atau 2,19 persen, setelah mendapatkan keutungan dua minggu berturut-turut.

 

Impor minyak mentah Asia Afrika Barat kemungkinan akan tergelincir ke 1,56 juta barel rata-rata per hari di bulan April dari 1.810.000 barel per hari diperkirakan pada Maret. (mrt)

 

 

 

Sumber