Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Setor USD40 Jt, Sumitomo Mitsui Ambil Saham IFF 14,9%

Recommended Posts

ctWXsI2S88.jpgIlustrasi. (Foto: okezone)

 

 

 

JAKARTA - Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) melakukan penyertaan modal di PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Nantinya, SMBC akan memiliki 14,9 persen IIF."Dengan masuknya SMBC, maka permodalan IIF akan meningkat menjadi sekira USD200 juta," kata Presiden Direktur/CEO IIF Kartiko Wirjoatmodjo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (20/3/2012).

 

Indonesia Infrastruktur Finance merupakan perusahaan patungan yang dimiliki oleh beberapa pemegang saham multilateral. Perusahaan ini dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui penyediaan fasilitas dan struktur pembiayaan yang inovatif, khususnya untuk proyek-proyek yang membutuhkan permodalan jangka panjang.

 

Para pemegang saham IIF yang terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB) dan Deutsche Investitions und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG), sebelumnya telah menyetorkan modal senilai USD160 juta.

 

Dari nilai modal tersebut, sebesar USD100 juta telah masuk ke dalam neraca IIF per akhir 2011. Selain itu, IIF juga menerima pinjaman subordinasi dari Bank Dunia dan ADB senilai USD200 juta yang disalurkan melalui pemerintah Indonesia, khususnya melalui PT SMI.

 

Pada 2012, IIF menargetkan dapat merealisasikan pembiayaan hingga USD170 juta untuk proyek di lima sektor utama yaitu pembangkit listrik, jalan tol, penyediaan air bersih, pelabuhan, serta sarana telekomunikasi.

 

Kemampuan unik IIF adalah pengetahuan dan pengalaman yang luas dan mendalam mengenai skema public-swasta atau public private partnership (PPP) ditambah dengan kreativitasnya dalam memformulasikan struktur pembiayaan berbasis PPP.

 

"Dua keahlian unik inilah yang membuat IIF mampu mengubah proyek-proyek yang sebelumnya tidak layak secara komersial menjadi menguntungkan dan menarik untuk investor dan perbankan," kata dia. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...