Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Logo IMF.

 

 

 

JAKARTA - Ketua International Monetery Fund (IMF) Christine Lagarde menilai jika kebijakan yang diambil untuk melawan krisis keuangan di Eropa dan Amerika Serikat (AS) mulai terlihat titik cerah."Bahkan beberapa bulan lalu situasinya suram. Namun hari ini kita melihat tanda-tanda stabilisasi, tanda bahwa tindakan kebijakan membuahkan hasil," katanya seperti yang dikutip dari AFP di Jakarta Minggu (18/3/2012).

 

"Kondisi pasar keuangan juga mulai terlihat nyaman dan indikator ekonomi baru-baru ini terlihat optimis termasuk di AS," imbuhnya.

 

Lagarde berada di Beijing untuk perjalanan dua hari dengan menghadiri sebuah forum tentang perkembangan Cina dan mengadakan pertemuan dengan mitra ekonominya, seperti Wakil Perdana Menteri Wang Qishan, sebelum ia berangkat ke India.

 

Eropa yang merupakan pasar utama China terkena imbas krisis utang , yang berakibat kradit rating terombang ambing, dan parahnya membawa Yunani ke jurang kebangkrutan. Kondisi ini memicu kekhawatiran di seluruh dunia.

 

Namun, Lagarde memastikan beberapa tindakan yang diambil khususnya oleh European Central Bank (ECB) dan beberapa negara Eropa telah membantu menstabilkan situasi secara keseluruhan.

 

Negara Eropa pada Januari lalu menyetujui perjanjian yang mewajibkan pemerintah untuk memperkenalkan undang-undang tentang anggaran berimbang atau penghematan anggaran.

 

Ancaman gagal bayar negeri para Dewa, Yunani surut berkat kreditor swap yang menghapus 100 miliar euro atau USD132 miliar utang AThena.

 

Selanjutnya mengintip kondisi di AS, perekonomian menunjukkan tanda-tanda perbaikan meskipun tingkat pengangguranmasih tinggi dan sektor perumahan terpantau masih tertekan.

 

Namun Lagarde memperingatkan masih ada hal yang perlu diwaspadai yang menjadi kerentanan utama seperti utang publik yang tinggi di negara maju, harga minyak yang terus meningkat dan risiko perlambatan aktivitas di negara berkembang.

 

Lagarde juga memuji China karena kebijakan ketrampilan yang diakuinya cukup mahir mengatasi krisis keuangan global, Dia menyarankan, China harus menjauh dari ketergantungan ekspor dan investasi yang selanjutnya agar fokus pada konsumsi dalam negeri. (nia) (rhs)

 

 

 

Sumber