HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Koran SI

 

 

 

BALIKPAPAN - Polda Kaltim mencatat, jelang kenaikan BBM sejak awal tahun hingga 15 Maret 2012, sudah ada 54 kasus dengan 60 tersangka karena ilegal oil. Polisi sendiri mengamankan sekira 147 ribu liter bensin, 24.812 solar yang diamankan disejumlah wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim)."Dari Januari sampai 15 Maret 2012 ini solar yang kita amankan 147 ribu liter, premium 24.812 liter, minyak tanah 600 liter, 25 unit mobil, 11 kapal, tiga unit truk, empat unit truk tangki, dan satu unit dump truk, dua unit perahu, satu speed boat, tiga mesin penyedot, tiga unit alkon, satu mesin pompa, 21 nota, satu HP, dan 94 juta uang tunai," papar Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Wisnu Sutirta, dalam keterangan persnya bersama Tim Pengawas dan Pengendalian BBM (TPP BBM) Bersubsidi, Sabtu (17/3/2012).

 

Jumlah temuan penyelewangan BBM ini sangat jauh jika dibandingkan selama 2011, yakni solar yang diamankan sebanyak 244 ton dan 260.621 liter solar serta 140 drum solar. Sedangkan premium yang diamankan sebanyak 17.330 liter, 25 drum, dan 98 jeriken premium. "Jumlah kasusnya 173 dengan 201 orang diamankan," ujar Wisnu.

 

Menurutnya, seluruh daerah di Kaltim memiliki potensi yang sama karena pengawasan tidak bisa dilakukan secara berkelanjutan dalam proses distribusi BBM. "Bisa saja oknum tersebut membawa kapal dengan muatan BBM bersubsidi kemudian menjualnya di tengah laut," ujarnya.

 

Ia menyambut baik adanya tim pengamanan yang dilakukan oleh TPP-BBM Bersubsidi ini karena memang diperlukan pengawasan dari semua pihak. "Kami imbau, masyarakat juga bisa melaporkan apabila mengetahui ada pihak-pihak yang melakukan penyelewengan BBM bersubsidi," tambahnya.

 

Sementara soal pelimpahan berkas perkara dari TPP BBM, Kepala Bagian Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta mengatakan akan segera mendalami pelimpahan kasus penemuan 100 ton solar ini malalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

 

"Setelah pelimpahan berkas, kita kita pelajari kasus ini  dan akan didalami oleh Ditreskrimsus," katanya. (ade)

 

 

 

Sumber