Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

DAMPAK BBM: Bunga SPN & SUN diekspektasikan naik

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah mengakui ekspektasi inflasi yang meningkat akibat kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi akan memengaruhi tingkat bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan dan surat utang negara (SUN).

 

Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal mengungkapkan pemerintah harus berhati-hati terhadap dampak inflasi terhadap arus modal masuk ke Indonesia yang dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.

 

"Di sini kita harus lebih hati-hati. Asumsi inflasi di APBN-P 2012 kami targetkan ke 7%, karena ada usulan kebijakan untuk mengurangi subsidi energi yang akan mendorong tekanan inflasi dari kolompok administred price," ujarnya dalam rapat dengan Panja A Badan Anggaran DPR-RI, Kamis 15 Maret 2012.

 

Menurut Bambang, untuk menjaga tingkat inflasi pemerintah akan melakukan kombinasi stabilisasi harga pangan, karena inflasi banyak didorong oleh kelompok pangan.

 

Di sisi lain, kata Bambang, depresiasi nilai tukar dari Rp8.800 per dolar AS menjadi Rp9.000 justru merupakan sentimen positif capital inflow ke Indonesia.

 

Sentimen positif lainnya, a.l. didorong oleh peringkat layak investasi yang diperoleh Indonesia dari lembaga Fitch Ratings dan Moody's Investment Service.

 

"Tapi ada sentimen negatif, yakni ekonomi global yang melambat dan defisit pada neraca perdagangan," katanya.

 

Namun Bambang optimistis, peringkat investment grade dan sentimen positif dapat mendorong permintaan SPN 3 bulan di mata investor asing.

 

Meskipun, arus dana murah di level global akan berlimpah terkait maraknya penerbitan qualitatif easing oleh berbagai negara yang diperkirakan akan memengaruhi penyebaran capital inflow di dunia.

 

Dalam APBN-P 2012, pemerintah menurunkan tingkat bunga SPN 3 bulan dari 6% menjadi 5%. Konsekuensinya, kata Bambang, akan terjadi penghematan  pembayaran bunga utang dari penarikan dana di pasar keuangan.

 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, di akhir 2011 yield SPN 3 bulan masih relatif tinggi, yakni 4,8%. Sementara itu, di awal tahun yieldnya hanya 2,5%.

 

"Kita harus waspadai, memang sempat 1,5%-2%. Tapi melihat gejolak pasar yang terjadi, SPN mungkin meningkat jadi kita prediksi di 5%," ungkapnya.

 

Sementara itu, di pasar SUN, pada awal Maret terjadi outflow Rp1,06 triliun dan terjadi pelemahan yield SUN bertenor 10 tahun.

 

Menurut Bambang, hal ini terjadi karena ekspektasi inflasi, namun dia optimistis, pasar SUN Indonesia masih stabil dan berprospek baik.

 

"Sepanjang Februari 2012 terjadi capital inflow Rp10,11 triliun dari pasar saham dan SUN. Tapi awal Maret mulai terjadi inflow lagi, jadi posisi membaik kembali," ujarnya. (04/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...