Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:Pemerintah mengharapkan negara besar dan negara penghasil minyak menahan diri untuk bisa menstabilkan harga bahan bakar minyak di dunia.

 

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan harga minyak mentah saat ini tendensinya memang meningkat, tidak hanya masalah yang didasari oleh keseimbangan ketersediaan dan kebutuhan tapi juga dipicu oleh situasi politik di Timur Tengah, terutama Selat Hormus.

 

“Saya kira memang harus ada kesadaran internasional, negara besar, negara penghasil untuk menahan diri agar ada stabilitas harga,” kata Hatta menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini.

 

Hatta mengatakan adalah tidak adil, jika ada negara yang tengah membangun seperti halnya Indonesia tiba-tiba dihadapkan kejadian geopolitik seperti meningkatnya harga minyak.

 

Seperti diketahui harga minyak mendekati level tertinggi dalam 2 hari terakhir di New York, menyusul spekulasi investor terhadap peningkatan permintaan bahan bakar yang diyakini sebagai indikasi pemicu pemulihan perekonomian AS.

 

Harga minyak di bursa berjangka bergerak tipis setelah naik 0,4% kemarin. Harga minyak untuk pengiriman April berada pada level US$106,66 per barel, turun 5 sen, pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 11.45 di Sydney.

 

Kontrak kemarin naik 37 sen menjadi US$106,71 per barel, penutupan terbesar sejak 9 Maret. Harga minyak juga melonjak 7,9% pada tahun ini. (sut)

 

 

 

Sumber