Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KREDIT PERBANKAN: Di awal tahun, terus melaju

Recommended Posts

JAKARTA: Pertumbuhan kredit perbankan terus melaju pada awal tahun ini yang ditopang oleh tingginya realisasi pembiayaan untuk investasi.

 

 

Kenaikan permintaan itu memupuskan tren kredit pada awal tahun yang cenderung melambat.

 

Bank Indonesia akan menjaga momentum pertumbuhan kredit produktif itu dengan menekan lonjakan bunga kredit seiring dengan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada tahun ini. 

 

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada Januari 2012, pertumbuhan kredit mencapai

23,7% (year on year) sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada Desember2011 sebesar 24,5% (year on year).

 

Namun, data sementara per Februari 2012 menunjukkan pertumbuhan kredit meningkat mencapai 25,3% (year on year). Dengan pertumbuhan itu, berarti total kredit menjadi Rp2.222,68 triliun. 

 

Masih tingginya pertumbuhan kredit terutama disebabkan oleh permintaan kredit sebagai sumber pembiayaan kegiatan ekonomi yang cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi, terutama investasi, dan tren penurunan suku bunga. 

 

Pertumbuhan kredit investasi menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya mencapai 38,1% (year on year) menjadi Rp493,08 triliun, sejalan dengan meningkatnya investasi fisik dan masih positifnya prospek ekonomi domestik ke depan. 

 

Sementara itu, pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit konsumsi sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya masing-masing mencapai 20,2% dan 20,3%.

 

Pada Februari 2011 kredit modal kerja tercatat Rp857,85 triliun dan konsumsi Rp588,99 triliun.

 

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution optimistis pertumbuhan kredit pada tahun ini masih sesuai dengan rencana bisnis bank yang ditaksir tumbuh sekitar 24%.

 

Menurunya, target belum berubah meskipun akan ada kenaikan BBM.“Bukan inflasinya yang mempengaruhi kredit.

 

Kalau kredit lebih banyak dipengaruhi situasi perekonomian dunia, biasanya kalau perekonomian dunia melambat maka kredit akan melambat.

 

Sampai sekarang target masih tetap 24%,” ujarnya seusai rapat kerja dengan  Komisi XI DPR RI, sore ini.

 

Namun, tuturnya, bank sentral akan mengambil sejumlah langkah-langkah apabila terjadi perlambatan akibat dampak krisis global. Demikian juga terkait dengan dampak kenaikan BBM terhadap suku bunga kredit.

 

Menurutnya, BI akan memakai sejumlah instrumen untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga dengan bauran kebijakan moneter. Terkait dengan kebijakan yang akan diambil, Darmin masih belum bisa menyampaikan. 

 

“BI mempunyai instrumen untuk mempengaruhi likuiditas diperbankan dan pasar kita bisa mengurangi dan menambah itu kapanpun kita mau. Apakah seperti GWM [giro wajib minimum]?  Bukan tidak mungkin tetapi tidak harus itu. Nantilah beberapa minggukedepan akan kita jelaskan itu,” tuturnya. 

 

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,75% karena dinilai masih sejalan dengan ekspentasi inflasi kedepan. Kenaikan harga bahan bakar minyak diperkirakan memberikan dampak temporer.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...