Tips Bijak Pakai Pinjol Agar Tak Nunggak dan Dikejar Debt Collector

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Tingkat inflasi pada tahun ini diperkirakan mencapai level 7,8% naik dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 5,3% akibat naiknya harga bahan bakar minyak dan tarif listrik.

 

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dian Ayu Yustina dan Anton Gunawan mengungkapkan hal ini berdampak terhadap tingkat imbal hasil surat utang negara (SUN) yang diprediksi terkoreksi secara moderat.

 

Menurut mereka, naiknya harga minyak menyebabkan Anggaran, Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 berubah drastis sehingga target defisit mencapai Rp66,1 triliun.

 

"Faktor terbesar yang berkontribusi adalah menurunnya pajak non migas yang diperkirakan sebesar Rp24,5 triliun," paparnya melalui riset yang dikirimkan ke Bisnis, Kamis, 8 Maret 2012.

 

Mereka memaparkan harga minyak  Indonesian Crude Price (ICP) yang mencapai US$105 per barel sudah naik drastis dibandingkan dengan asumsi semula sebesar US$90 per barel.

 

Kenaikan harga minyak seiring dengan tingginya harga komoditas tersebut di pasar internasional dan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah yang menjadi penghasil minyak terbesar.

 

Meningkatnya defisit dari perkiraan semula 1,5% menjadi 2,2% terhadap produk domestik bruto (PDB) memerlukan tambahan pembiayaan.

 

Pemerintah berencana menggunakan sisa anggaran lebih Rp51 triliun dan tambahan penerbitan surat utang negara Rp25 trilliun dibandingkan dengan rencana sebelumnya sebesar Rp134,6 triliun. (Bsi)

 

 

 

Sumber