Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

JAKARTA - Penurunan inflasi inti hingga 3,6 persen secara year on year (yoy) pada Februari 2012 lalu diperkirakan akan membuat Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuannya (BI Rate) sebanyak 25 basis poin dari 5,75 persen menjadi 5,5 persen.Demikian hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Bank DBS, Eugene Leow, dalam siaran persnya, Jakarta, Rabu (7/3/2012). Menurutnya, tingkat inflasi pada Februari 2012 tersebut merupakan yang terendah dalam 23 bulan terakhir.

 

Dia menambahkan, laju inflasi pada Februari merupakan tingkat inflasi terendah dan akan mulai meningkat mulai Maret 2012. Di sisi lain, rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada April 2012 mendatang diperkirakan dapat memicu kenaikan harga-harga.

 

"Meskipun ada kenaikan inflasi, namun saya yakin kebijakan moneter dapat mengendalikan kondisi moneter selama 2012 dan BI masih mungkin menurunkan BI rate sebelum kenaikan harga BBM pada April,"paparnya.

 

Selain itu, dia meyakini dampak inflasi dapat dikelola dengan baik sehingga suku bunga rendah dapat dipertahankan hingga akhir 2012. "Sehingga inflasi yoy mencapai 3,56 persen," kata Kepala BPS Suryamin.

 

Dia menyebutkan, inflasi komponen inti 0,33 persen. Serta inflasi inti year on year (yoy) 4,31 persen. "Dari 66 kota, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi," jelas dia. (mrt)

 

 

 

Sumber