CARA HAPUS DATA AKUN SFE - Pinjaman Online

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kuota BBM bersubsidi perlu direvisi guna mengantisipasi potensi kenaikan konsumsi premium dan solar hingga akhir tahun.

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menduga volume BBM bersubsidi sebesar 40 juta kilo liter tidak akan mampu memenuhi laju konsumsi masyarakat. Sepanjang Januari lalu konsumsi BBM bersubsidi untuk solar naik 5% dan premium meningkat hingga 8% dibanding Desember tahun lalu.

 

Jero menyesalkan penetapan kuota BBM bersubsidi yang disepakati DPR dalam APBN 2012 tidak sesuai dengan permintaan pemerintah pada waktu pembahasan APBN 2012. Menurutnya, pemerintah sempat mengusulkan kuota BBM bersubsidi sebesar 43 juta kilo liter.

 

Jero menilai kuota BBM 40 juta kilo liter hanya akan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi hingga November mendatang. Dia khawatir volume BBM bersubsidi yang telah disiapkan jebol seperti yang terjadi tahun lalu.

 

Realisasi konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi tahun 2011 mencapai 41,69 juta kiloliter, melampaui kuota dalam APBN 2011 yang ditetapkan pada level 40,36 juta kiloliter.

 

 “Sepertinya akan jebol lagi sampai akhir tahun. Kita lihat realisasinya sampai November nanti,” ujarnya pada rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR Selasa 6 Maret 2012.

 

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menilai pembengkakan realisasi kuota BBM bersubsidi seharusnya dapat direduksi apabila pemerintah mampu mereduksi laju produksi kendaraan dan mendukung migrasi penggunaan bahan bakar ke nonsubsidi.

 

Karen mencatat rata-rata kenaikan konsumsi premium mencapai 8,7% dan solar sebesar 5,9% per tahun. Dia berharap pemerintah menemukan jalan keluar terhadap potensi kenaikan konsumsi BBM bersubsidi dengan menggelar koordinasi antardepartemen. (ra)

 

 

 

Sumber