HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Komisi XI DPR mempersoalkan rencana pengesahan Anggaran Tahunan Bank Indonesia 2012, terkait dengan usulan kenaikan gaji pegawai otoritas moneter itu. 

 

Rapat akhirnya diskors guna pembahasan internal. Padahal, semula rapat Komisi bidang Keuangan, Moneter dan Perbankan itu dimulai pada pukul 10.00 WIB. Namun, molor akibat peserta rapat belum kuorum, sehingga rapat baru dimulai pada pukul 10.30 WIB.

 

Pada pembukaan rapat itu, Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis mengusulkan pengesahan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2012 dengan meminta pandangan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution terlebih dulu.

 

Namun, interupsi mewarnai rencana pengesahan tersebut.  Legislator Fraksi PDI-P Arif Budimanta mempertanyakan rencana pengesahan tersebut, karena rencana itu belum disampaikan kepada anggota dewan setelah dilakukan pembahasan pada tingkat panja.

 

“Saya berada di panja, tetapi bagian logistik. Nah, pembahasan kenaikan gaji ini kan berada di panja sumber daya manusia. Kami belum tahu alasan kenaikan gaji ini, karena belum disampaikan hasilnya kepada anggota. Kami minta ini dibahas dulu,” ujarnya dalam rapat Senin, 5 Maret 2012.

 

Rapat lantas diskors sekitar 30 menit untuk melakukan pembahasan internal Komisi XI DPR. Sejumlah Dewan Gubernur BI seperti Muliaman D. Hadad, Hartadi A. Sarwono, Halim Alamsyah dan Ardhayadi Mitroatmodjo diminta meninggalkan ruangan.

 

Pembahasan ATBI 2012 terkatung-katung, terkait dengan pembahasan kenaikan gaji pegawai bank sentral. Padahal, anggaran tersebut seharusnya disahkan sebelum akhir 2011. Secara garis besar, anggaran tersebut disetujui, tetapi teknis alokasi dibahas pada awal tahun ini.

 

Total anggaran gaji pegawai BI pada 2012 diusulkan naik Rp172,1 miliar menjadi Rp2,09 triliun.  Usulan tersebut telah disepakati di tingkat panja, sehingga rapat komisi mengesahkan pada hari ini. (spr)

 

 

 

Sumber